Mengulik Tujuh Resolusi Bumi di 2013

By , Senin, 7 Januari 2013 | 15:38 WIB
()

Tahun Baru identik dengan yang namanya resolusi. Mengawali tahun yang baru manusia biasanya membentangkan harapan agar kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi. Bumi, planet tempat kita tinggal juga memiliki resolusi. Dengan bantuan dari manusia, bersama kita bisa mewujudkan resolusi Bumi 2013.

1. Mencegah spesies dari kepunahanTingkat keanekaragaman hayati dunia turun sebesar 30 persen sejak tahun 1970-an. PBB memperkirakan ada 150 hingga 200 spesies punah setiap harinya. Perburuan menjadi masalah utama yang mengancam kepunahan spesies terutama di negara berkembang.

Masalah semakin pelik karena kini manusia dikelilingi oleh perkotaan, lengkap mal dan pusat perbelanjaan yang menjamur. Fenomena ini memaksa lahan tempat satwa dan tumbuhan bertahan hidup, lenyap tergusur.

Ilustrasi hutan hujan. (Thinkstockphoto)

2. Melestarikan hutan hujanHutan hujan seperti sumber kehidupan penting bagi tanaman, hewan, dan mikroba. Fauna yang hidup di dalamnya mencakup golongan arthropoda. Hewan ini memiliki peranan penting seperti memakan kotoran yang membantu penyerbukan bunga.

Hutan hujan juga mengandung senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan. Senyawa ini dapat digunakan untuk obat-obatan seperti kina yang digunakan sebagai obat malaria.

Hutan juga menyediakan pasokan oksigen yang sangat besar. Tapi kenyataannya, tercatat mulai dari tahun 2000 hingga 2010, sekitar 240.000 kilometer persegi hutan Amazon dihancurkan.3. Melindungi kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggiMadagaskar di Afrika jadi salah satu contoh daerah yang harus mendapat perhatian khusus karena menyimpan spesies langka, lemur. Sangat disayangkan habitat hutan dan padang rumput di lepas pantai Afrika, rusak dengan sangat cepat. Bahkan Madagaskar telah kehilangan 90 persen hutan asli yang menutupi kawasannya.

Surga keanekaragaman hayati lainnya yaitu Filipina. Akan tetapi kekayaannya yang terdiri dari habitat spesies langka, terancam oleh deforestasi dan pembangunan besar-besaran.4. Mengurangi gas rumah kaca dan membatasi perubahan iklimPembakaran bahan bakar fosil secara terus menerus meningkatkan kadar karbon dioksida, metana, dan gas lainnya di atmosfer. Ilmuwan memperkirakan batas karbondioksida di atmosfer hanya 350 parts per million (ppm). Namun, Mauna Loa Observatory di Hawaii menyatakan, konsentrasi saat ini 393 ppm dan meningkat sekitar dua ppm per tahun.

5. Mengendalikan pencemaran airPolusi air dari rumah tangga, limbah pertanian yang mengalir terus hingga bermuara ke laut, menciptakan apa yang disebut zona mati. Yaitu saat di mana ganggang tumbuh dan berkembang di laut, mengonsumsi oksigen, dan memaksa spesies lain kehilangan oksigen yang pada akhirnya mati. 6. Meningkatkan pengelolaan perikanan Teknik penangkapan ikan komersial dengan menggunakan jaring besar bahkan pukat membuat terlalu banyak hewan laut yang ikut mati. Penggunaan jaring besar oleh nelayan dapat menjaring segala sesuatunya di laut, bahkan penyu dan mamalia laut lain di luar target pun ikut terjaring. 7. Mengurangi konsumsiLangkah ini yang paling simpel dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, dengan menggunakan kembali dan mendaur ulang barang yang tidak terpakai. Serta meningkatkan efisiensi energi misalnya dengan menggunakan  kendaraan yang didukung oleh sumber energi terbarukan seperti mobil listrik.