Monyet Dilarang Naik Pesawat

By , Kamis, 10 Januari 2013 | 10:35 WIB

Kelompok aktivis penyayang binatang meraih kemenangan besar terkait kampanye mereka dalam menghentikan sejumlah maskapai penerbangan global menransportasikan monyet untuk digunakan pada eksperimen laboratorium.

Dalam pernyataannya, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menyebutkan, mereka mendapat informasi bahwa dalam kebijakan kargo terbarunya, United Airlines -salah satu maskapai penerbangan di AS-, akan melarang pengiriman monyet untuk dikirimkan ke laboratorium.

“Kebijakan baru itu menyatakan bahwa United Airlines tidak akan menyiapkan, menerima, ataupun mengirimkan primata dari atau ke fasilitas riset medis,” sebut Kathy Guillermo, Senior Vice President PETA.

United Airlines sendiri telah mengonfirmasi bahwa mereka tak lagi mengantarkan “primata non manusia” dari dan ke laboratorium medis di Amerika Serikat, ataupun di luar negeri. Dalam aturan baru itu, mereka juga tidak akan mengirimkan primata dari dan ke tempat penangkaran hewan dan juga kebun binatang di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Saat ini, Air Canada juga tengah dalam proses mengimplementasikan pelarangan serupa. Menurut PETA, nantinya, tak satu pun maskapai penerbangan utama di Amerika Utara akan menerbangkan monyet untuk dikirimkan ke laboratorium di mana mereka akan digunakan sebagai objek eksperimen.

“PETA akan terus menekan beberapa maskapai penerbangan udara lainnya, meski saat ini jumlahnya baru empat maskapai, yang masih terus melakukan praktek yang tidak manusiawi ini,” kata Guillermo.

Menurut PETA, keempat maskapai yang diketahui masih mengantarkan monyet untuk dikirimkan ke lab adalah Air France, China Eastern Airlines, Philippine Airlines, dan Vietnam Airlines.

Sebelumnya, United Airlines sudah pernah melarang pengiriman primata. Namun, maskapai itu menjadi sorotan PETA saat mereka merger dengan Continental Airlines, maskapai yang menerima pengiriman monyet, pada tahun 2010 lalu.

Usaha menghentikan transportasi primata oleh para maskapai penerbangan sendiri merupakan bagian dari kampanye PETA yang menolak penggunaan hewan sebagai alat uji di laboratorium.