Solo Tawarkan Potensi pada Jerman

By , Kamis, 10 Januari 2013 | 13:12 WIB

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo berharap, kunjungan Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman Dirk Niebel ke Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/1), berakhir dengan kerja sama. Misalnya, Jerman bisa berinvestasi atau memberikan bantuan dalam bidang pengelolaan sampah, pengelolaan taman satwa, museum, atau Solo Techno Park.

"Kami akan tawarkan potensi Solo. Semoga mereka tertarik untuk bekerja sama," kata Hadi Rudyatmo.

Niebel mengatakan, Jerman memang akan melanjutkan kerja sama di bidang pendidikan kejuruan. Kerja sama itu diharapkan bisa meningkatkan kesempatan masyarakat pada akases pendidikan.

Pendidikan kejuruan juga dipandang bisa meningkatkan peluang menciptakan peluang kerja di masyarakat. Niebel juga mengatakan, Jerman berminat untuk bekerja sama mengembangkan energi terbarukan dan manajemen hutan.

Namun, pihaknya belum menentukan secara detail bentuk kerja sama yang akan dijalin. Jerman baru akan membahas masalah ini setelah rangkaian perjalanan ke Indonesia selesai.

Pemerintah Jerman juga akan mendiskusikan dahulu peluang kerja sama ini dengan Pemerintah Indonesia. Kerja sama itu antar negara, dan bukan antara Pemerintah Jerman dengan daerah di Indonesia.

Di Kota Solo, Niebel dan rombongan mengunjungi Politeknik ATMI dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) St Mikael, Solo Techno Park, dan Museum Batik Danarhadi. Mereka melihat langsung proses siswa belajar melalui praktik di bengkel kerja, termasuk unit produksi di Politeknik ATMI.

Salah satunya, produksi alat dan suku cadang bagian dalam steker otomotif yang diekspor ke Jerman. Di Solo Techno Park, Niebel diajak menyaksikan proses las bawa air dan inkubator bisnis, seperti usaha pengolahan limbah uang kertas.

Wakil Direktur Pemasaran Politeknik ATMI Y Wahyu Nursanto juga beharap ada kerja sama formal kembali dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia, transfer teknologi, dan peralatan. Kerja sama serupa pernah terjalin tahun 2001-2009. Saat itu ATMI bersama institusi pendidikan lain mendapat bantuan dari Jerman.