Pembunuhan Badak Catat Rekor Baru

By , Minggu, 13 Januari 2013 | 18:37 WIB

Sepanjang tahun 2012 lalu, para pemburu liar telah membunuh 668 ekor badak di seluruh penjuru Afrika Selatan. Angka ini merupakan catatan tertinggi dari pembunuhan hewan yang culanya terus diminati oleh pasar gelap di kawasan Asia.

Jika dibandingkan dengan tahun 2007, angka kematian badak akibat pencurian cula hanya sebesar 13 ekor, sedangkan di 2011, angkanya mencapai 448.

Lebih dari 60 persen badak yang dibunuh merupakan badak yang tinggal di Taman Nasional Kruger, suaka margasatwa terbesar di Afrika Selatan dan juga merupakan tujuan wisata safari utama negeri tersebut. Ironisnya, menurut informasi Kementerian Lingkungan Hidup Afrika Selatan, sejak awal tahun ini, sudah ada lima badak lainnya yang dibunuh.

Sepanjang tahun 2012, pihak berwajib juga berhasil melakukan 267 aksi penangkapan terhadap pemburu liar. Angka ini meningkat dari 165 penangkapan di tahun 2010 lalu. 

Afrika Selatan merupakan rumah bagi 75 persen populasi badak putih dan badak hitam yang sangat terancam punah. Di seluruh benua Afrika, jumlah kedua spesies badak itu tinggal sekitar 20.000 dan 4.800 individu saja.

Sebagai upaya peredaman pemburuan liar, pemerintah telah menggelar sejumlah kampanye. Tentara dan pesawat pemantau telah ditempatkan di Kruger Park. Pengetatan aturan untuk memburu badak juga telah menurunkan jumlah pengajuan dari 222 proposal di tahun 2011 menjadi 90 aplikasi.

Badak sendiri merupakan korban dari melejitnya permintaan pasar gelap atas cula yang bagi sejumlah etnis di Asia disebut-sebut memiliki zat untuk pengobatan. Padahal, penelitian mendalam telah membuktikan bahwa tidak ada kandungan obat-obatan apapun di cula badak.

Tahun lalu, pemerintah Afrika Selatan dan Vietnam telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk mengatasi perdagangan cula badak ilegal. World Wildlife Foundation (WWF) menyebutkan bahwa perjanjian ini sangat penting, meski tetap menegaskan bahwa tetap ada kebutuhan atas kerjasama erat antara negara yang menjadi rute perdagangan cula badak, khususnya Mozambik.

“Mozambik dan Vietnam mendapatkan nilai buruk dalam ujian Wildlife Crime Scorecard yang digelar WWF karena gagal menegakkan hukum yang dibuat untuk melindungi badak,” kata Jo Shaw, koordinator badak WWF Afrika Selatan. Sebagai contoh, pekan ini, pihak berwajib di bandara Vietnam dan juga Thailand telah menyita lebih dari 27 kilogram cula badak.