Menjajal Gelombang Tujuh Hantu di Sungai Kampar

By , Jumat, 25 Januari 2013 | 12:30 WIB
()

Gelombang arus pasang Bono (tidal bore) di Sungai Kampar, Pelalawan, Riau, sudah menarik banyak sekali peselancar, baik peselancar nasional maupun internasional untuk mencoba berselancar di atasnya.

Kini, sebagaimana Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event, Kementerian Parekraf, Achyaruddin mengatakan, Rabu (23/1), akan ada pemecahan rekor dunia berselancar terlama dan terpanjang di atas Bono yang juga terkenal sebagai "Seven Ghost" atau gelombang tujuh hantu.

Steve King, seorang peselancar dunia asal Inggris, yang bakal mencoba memecahkan rekor Guinness World of Records ini. Sebelumnya King telah mencatatkan juga rekor di atas gelombang sungai di Glouchestershire, Inggris pada tahun 2006. Saat itu ia berhasil menyelesaikan jarak tempuh 12,23 kilometer serta tambahan 2,66 kilometer, dengan waktu tempuh satu jam enam menit.

Pemerintah Kabupaten Pelalawan pun mengaku mendukung terciptanya rekor baru berselancar yang rencananya dijadwalkan pada 9 hingga 14 Februari 2013 mendatang.

Gelombang Bono terjadi karena bertemunya arus pasang air laut dengan arus pasang air sungai pada waktu tertentu. Selain itu, arus yang terjadi sangat deras, kuat, dan tinggi akibat adanya penyempitan pertemuan arus dikarenakan sebuah pulau muda yang membelah Sungai Kampar tepatnya di bagian muara sungai. Puncak tidal bore biasa terjadi pada bulan November hingga Februari.

Gelombang Bono pun dikenal sebagai gelombang tujuh hantu karena gelombang yang dihasilkan bisa mencapai tujuh gelombang berurutan dan menciptakan kubah (barrel) layaknya ombak laut. Diperlukan keahlian khusus untuk berselancar di atas gelombang semacam ini. Tak heran, lokasi Sungai Kampar di Desa Teluk Meranti menjadi tempat berselancar yang menantang bagi kalangan dunia peselancar.

Tiga orang anak-anak sedang bermain sampan dengan cerianya di Sungai Kampar, Riau. bagi mereka sungai adalah tempat bermain sehari-hari. (Gemasetara/Fotokita.net)

Durasi gelombang Bono hampir 30 – 40 kilometer, dapat ditempuh dengan waktu sekitar antara 1,5 jam sampai dua jam. Diawali dari Pulau Muda sampai dengan Teluk Binjai di Sungai Kampar.

Menurut Achyaruddin, kegiatan ini diharapkan bisa membawa Provinsi Riau menjadi destinasi minat khusus yang secara mendunia diperhitungkan. Peselancar-peselancar internasional yang sudah pernah menaklukan gelombang Bono antara lain ialah peselancar dari negara Prancis, Brasil, Inggris, Jerman, Kanada, Belgia, Amerika Serikat, Australia, Singapura.