Paus Sperma Adopsi Lumba-Lumba Cacat

By , Rabu, 30 Januari 2013 | 14:32 WIB

Peneliti Jerman yang mengobservasi sekelompok paus sperma (Physeter macrocephalus) di Pulau Azores, Utara Atlantik, mendapati kejadian menarik. Kelompok paus ini diketahui mengadopsi satu individu lumba-lumba cacat.

Lumba-lumba tersebut merupakan spesies hidung botol dengan tulang belakang yang kurang sempurna. Menurut kedua peneliti itu, Alex Wilson dan Jens Krause dari Ekologi Air Tawar Leibniz Institute dan Pemancingan Darat di Berlin, Jerman, ini menunjukkan adanya saling kepercayaan di antara dua spesies.

"Hewan-hewan ini memberi toleransi si lumba-lumba. Ini luar biasa karena paus sperma hingga saat ini belum pernah terilhat terlibat interaksi pertemanan dengan spesies lain," ujar Wilson, Rabu (23/1) lalu.

Dalam hal perilaku, kedua spesies ini memang berbeda. Paus sperma cenderung lebih pemalu dan berenang lebih lambat. Sebaliknya, lumba-lumba adalah hewan ramah dan berenang dengan kecepatan tinggi.

Menurut ekolog Mónica Almeida e Silva, lumba-lumba bahkan kerap mengganggu paus dan anak-anaknya. Maka itu sulit dijelaskan mengapa paus sperma ini menerima spesies lain di luar grupnya. "Kami mengira paus-paus ini hanya menikmati perhatian dari si lumba-lumba," kata Wilson lagi.

Observasi dilakukan dalam periode delapan hari pada 2011 silam. Saat itu para peneliti menyaksikan kedua spesies ini bertualang dan bermain bersama. Untuk si lumba-lumba, kemungkinan besar ia tidak diterima oleh kelompoknya sendiri. Hasil foto dan detail observasi dari studi ini akan diterbitkan dalam jurnal Aquatic Mammals.