Manuela, si Kura-Kura yang Hidup 30 Tahun di Gudang

By , Senin, 4 Februari 2013 | 17:45 WIB

Kura-kura selama ini dikenal sebagai hewan yang memiliki umur panjang. Bahkan salah satu kura-kura raksasa bernama Adwaita hidup hingga usianya mencapai 255 tahun di Kebun Binatang Calcuta, India, sebelum akhirnya mati pada tahun 2006.

Namun kabar dari kura-kura yang hidup selama 30 tahun di dalam sebuah gudang, menunjukkan kemampuan bertahan hidup yang kuat reptil satu ini. Seekor kura-kura kaki merah bernama Manuela, dikabarkan hilang dari sebuah rumah di pinggiran kota Rio de Janeiro, Brasil, pada tahun 1982.

Keluarga Almeida berasumsi bahwa hewan peliharaan mereka berjalan keluar dari rumah karena sedang ada pembangunan di lokasi, sementara pintu depan rumah mereka terbuka. Baru-baru ini, Leonardo Almeida membersihkan gudang penyimpanan dan membuang sebuah kotak kayu tua. Ia mengisahkan, saat ia meletakkan kotak tersebut di trotoar dimaksudkan agar petugas pengumpul sampah mudah untuk mengangkutnya, tiba-tiba tetanggnya berkata, "Kura-kura itu tidak Anda buang juga 'kan?"

Sontak Almeida kaget dan langsung melihat kura-kura tersebut. Manuela, kura-kura peliharaan kesayangan keluarga yang selama ini menghilang dalam kurun waktu 30 tahun ternyata masih hidup. "Kami semua senang memiliki Manuela kembali. Namun, tidak ada yang bisa memahami bagaimana dia dapat bertahan hidup selama 30 tahun di sana, ini tak bisa dipercaya," kata Lenita, adik perempuan Leonardo.

Jeferson Peres, seorang dokter hewan mengatakan bahwa kura-kura dikenal sebagai hewan yang dapat pergi tanpa makan selama dua hingga tiga minggu di alam bebas. Akan tetapi, mencapai kurun waktu hingga 30 tahun itu sangat luar biasa.

Peres berspekulasi jika Manuela dapat bertahan hidup sendiri di sebuah gudang dengan memakan rayap dan serangga kecil lainnya dan menjilati hasil kondensasi.

Anthony Pilny, dokter hewan yang juga spesialis reptil dan burung di Center for Avian and Exotic Medicine di New York City, AS, menyatakan, kura-kura juga memiliki bantalan cadangan lemak yang mereka gunakan saat makanan langka. Seperti ular, kura-kura pun dapat pergi ke suatu tempat dalam waktu yang lama tanpa makan.

Kura-kura juga dapat menurunkan suhu tubuh mereka dan proses fisiologis lainnya hingga masuk ke fase untuk mati suri dan kemudian memulihkan tubuh mereka kembali. Pilny memberikan saran kepada keluarga Almeida agar mereka secara perlahan memulai memulihkan kondisi kura-kura peliharaan mereka.

Dimulai dengan menghangatkan Manuela dan menghilangkan dehidrasi sebelum memberi makan. Merendam Manuela dengan air hangat lalu memberi makanan kecil setelah dia terlihat stabil. Kemudian membawanya ke dokter hewan yang khusus menangani pemeriksaan reptil.

Kura-kura kaki merah memang terkenal sebagai reptil yang membutuhkan banyak perawatan. Habitat mereka hutan kering dan padang rumput di kawasan Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Mereka biasa mengonsumsi buah, bunga, dedaunan, hewan yang mati, bahkan kotoran. Kura-kura kaki merah juga sedikit takut terhadap manusia.

Reptil memiliki kebutuhan gizi khusus dibandingkan hewan perliharaan lainnya dan lebih mudah terserang penyakit. "Siapa pun yang ingin memilih reptil menjadi hewan peliharaan mereka harus berkomitmen penuh menjaga dan merawatnya," kata Pilny.