Pergerakan Makhluk Laut akan Dilacak

By , Selasa, 19 Februari 2013 | 13:00 WIB

Bagi sebagian besar orang, laut merupakan kawasan yang dalam, gelap, dan misterius. Namun ini akan segera berubah. Para ilmuwan menemukan cara yang inovatif untuk melacak pergerakan makhluk-makhluk laut.

Barbara Block, ilmuwan asal Stanford Woods Institute menyebutkan, menggunakan teknologi baru, kita bisa mengetahui secara langsung pergerakan hewan-hewan yang dipancarkan oleh sejumlah “hotspot WiFi” yang disebar di samudra.

Teknologi ini akan dapat membantu melindungi ekosistem kelautan dengan merevolusi bagaimana kita memahami fungsi, struktur populasi, manajemen perikanan, dan kendala evolusioner serta psikologis spesies yang bersangkutan.

Dalam ajang tahunan American Association for the Advancement of Science (AAAS) di Boston, Amerika Serikat, Block memaparkan bagaimana ia akan mempelajari makhluk hidup dan bagaimana rencananya “menghubungkan” seluruh bagian samudera.

Block menjelaskan, penggunaan sensor, dikombinasikan dengan peralatan penerima gelombang akustik dan pelampung berisi instrumen akan memperluas kapasitas peneliti dalam mengumpulkan data dari lautan. Mulai dari tingkat sekecil bakteri sampai sebesar paus biru.

Proyek yang dikerjakan Block, yakni Blue Serengeti Initiative, merupakan bagian dari upaya besar untuk membangun jaringan instrumen global untuk mempelajari lingkungan secara lebih komprehensif ketika mereka diganggu oleh aktivitas manusia dan perubahan iklim.

Program Tagging of Pacific Predators yang menaungi proyek Blue Serengeti juga menjadi bagian dari gerakan Census of Marine Life global. Kampanye ini merupakan sebuah program penelitian jangka panjang yang menghabiskan dana sebesar sekitar Rp241,5 miliar untuk melakukan penandaan elektronik di samudra.