Lagi, Bayi Orangutan Diselamatkan di Aceh

By , Kamis, 21 Februari 2013 | 14:30 WIB
()

Tim dari Program Konservasi Orangutan Sumatra (SOCP) berhasil mengevakuasi satu individu bayi orangutan, Selasa (19/2) lalu. Bayi orangutan ini diselamatkan di Afdeling II perkebunan PT. Socfindo, Desa Sidojadi, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

Orangutan ini diketahui dipisahkan dari induknya oleh nelayan setempat. Dari rilis yang diterima, Kamis (21/2) diketahui bahwa induk orangutan itu dipukuli agar menyerahkan bayinya. Si induk selamat dengan cara melarikan diri. Namun, bayinya berhasil diambil untuk kemudian dijual seharga Rp100.000 kepada seorang mantri kesehatan setempat.

"Setelah berada di rumah mantri kesehatan tersebut, staf SOCP mengalami kesulitan memantau 'peliharaan' baru mantri ini karena memang ditempatkan di dalam kandang berdinding seng di belakang rumah supaya tidak terlihat orang," demikian paparan dalam rilis tersebut.

Bayi orangutan tersebut baru terlihat ketika pintu kandang terbuka. Orangutan yang dinamai "Gokong Puntung" ini selanjutnya dievakuasi dan dikarantina di markas SOCP.

Hengkytsi/Fotokita.net

Ian Singleton dari SOCP mengatakan bahwa ini merupakan kasus yang jarang terjadi di mana induk bayi orangutan selamat. Tapi ironisnya, si induk tidak mungkin bertahan lama lagi di habitatnya.

"Padahal, dia jelas tergantung pada daerah di mana hutannya sedang dibersihkan dan sebagian besar dari jangkauan huniannya mungkin sudah hancur, maka ia ditemukan di sebuah pohon yang terisolasi, dan tidak di hutan yang baik," ujar Singleton.

"Dengan tinggal di sana, prospek untuk hidup sebenarnya lebih buruk daripada bayinya yang ditangkap," tambah pria asal Inggris itu.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Amon Zamora mengatakan adalah ilegal untuk membunuh, menangkap, memperdagangkan atau memelihara orangutan sebagai hewan peliharaan. Pelakunya bisa dihukum sampai lima tahun penjara dan denda Rp100 juta.

"Bagi saya, hal yang utama adalah bahwa kita harus menghindari kepunahan orangutan sumatra karena populasinya sekarang sangat sedikit. Anak dan cucu kita juga harus memiliki kesempatan untuk melihat orangutan di alam," kata Amon