Berjuang 13 tahun dalam upaya penyelamatan satwa langka di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Rudi Hadiansyah Putra, lulusan Biologi FMIPA Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, mendapatkan Future for Nature Award, sebuah penghargaan bidang konservasi lingkungan.
Penghargaan internasional tahunan tersebut diberikan oleh Yayasan Future for Nature dari Belanda. Tujuan penyerahan penghargaan mereka adalah demi para individu yang dinilai atas upaya yang luar biasa berjasa dalam melindungi biodiversitas flora dan fauna.
Seperti sudah dilansir resmi oleh situs Future for Nature (www.futurefornature.net), Jumat (22/2), Rudi merupakan salah satu dari tiga penerima Future for Nature Award 2013 yang kali ini diserahkan saat konferensi di Burger's Zoo, Arnhem, Belanda --merupakan pusat konservasi satwa liar yang didirikan pada tahun 1913 dan berhasil dalam mengembangbiakkan satwa-satwa di dunia.
Dikatakan Rudi, ia pun menyampaikan presentasi di depan para undangan konferensi mengenai kegiatan konservasi yang dilakukan. Sejak 13 tahun terakhir berinisiatif melakukan berbagai kegiatan untuk konservasi bagi satwa yang masuk kategori terancam punah, antara lain harimau, gajah, badak, dan orangutan, Rudi rutin melakukan patroli mencegah perburuan berbagai satwa liar di Taman Nasional Leuser.
Selain itu ia juga aktif memimpin upaya restorasi kawasan ekosistem Leuser yang telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit untuk dikembalikan menjadi hutan.
Ia terpilih mengalahkan 98 kandidat dari 45 negara bersama dua orang lainnya, yakni Samia Saif dari Bangladesh yang berupaya keras menyelamatkan Harimau Bangladesh, serta Lucy E.King dari Inggris yang aktif dalam konservasi gajah afrika di Kenya.
Rudi yang asal Seruway, Aceh Tamiang, ini merupakan warga negara Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan ini sejak diadakan. Di samping Rudi, seorang Indonesia lain, Eva Johanna Rode, termasuk pula sebagai nominasi sepuluh besar pemenang.