Belajar Sejarah Bersama Bus Transjakarta

By , Selasa, 26 Februari 2013 | 12:35 WIB

Komunitas Historia Indonesia (KHI) mengajak masyarakat mengenal lebih dalam tentang sejarah pecinan dalam kegiatan Tour De Busway. Kegiatan ini memadukan napak tilas gedung-gedung tua yang bersejarah dengan wisata menggunakan Transjakarta.

Tour De Busway juga diadakan tepat dengan perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada hari Minggu (24/2). KHI mengajak masyarakat berkeliling ke beberapa lokasi, seperti Bundaran Hotel Indonesia, Gedung Arsip Nasional, serta rumah bersejarah yang terletak di antara gedung pencakar langit, Candra Naya. Sebanyak 250 peserta dari berbagai daerah di Jakarta mengikuti kegiatan tersebut.

Pendiri KHI Asep Kambali mengatakan, kegiatan ini bermaksud agar masyarakat yang mengikuti Tour De Busway punya pemkiran, harapan, serta paradigma baru bahwa budaya itu akan hidup jika kita mengapresiasinya. “Saya kira akan banyak perubahan jika terus ini dilakukan. Tujuannya adalah membangun nasionalisme Indonesia,” tambahnya. Menurutnya, ada sudut pandang yang membuat sejarah itu lebih menarik, salah satunya dengan diadakannya kegiatan ini.

Terkait dengan Tour De Busway yang diadakan tepat dengan perayaan Cap Go Meh, Asep mengaku bahwa perayaan yang ada selama ini lebih cederung bersifat fisik, bukan penjiwaan. Dengan perjalanan selama kurang lebih empat jam itu, Asep berharap masa lalu atau sejarah bukan hanya untuk diketahui, tapi untuk menjadi inspirasi masyarakat.

“Dalam rangka Cap Go Meh itu, kita ingin mensosialisasikan sejarah kepada masyarakat dan media,” tambahnya.

Salah satu peserta yang mengikuti Tour De Busway, Jhoni Wilimson, mengatakan bahwa dirinya menjadi banyak tahu tentang sejarah, khususnya sejarah Tiong Hoa. “Padahal saya sendiri Tiong Hoa, tapi saya pun enggak tahu,” jawabnya yang ditemui di sela-sela kegiatan. Jhoni mengaku bahwa dirinya telah mengikuti kegiatan dari KHI sebanyak dua kali. “Sejauh ini, saya suka. Hal-hal yang enggak saya ketahui, saya jadi tahu,” ungkapnya.