Para peneliti yang terlibat dalam pengamatan salah satu bulan Jupiter, Europa, kemungkinan tidak harus repot menggali permukaannya untuk mencari air. Sebab, dalam penelitian teranyar menyebut ada laut bawah tanah yang saat ini berusaha naik ke permukaan Europa.
Penelitian ini diterbitkan dalam Astronomical Journal, di mana disebutkan para pakar mendeteksi adanya bahan kimia di atas permukaan Europa yang membeku. Bahan kimia ini hanya bisa terwujud dari air cair yang berada di bawah permukaannya.
Ini mengindikasikan bahwa kedua bagian tersebut sedang berinteraksi dan akhirnya menimbulkan lingkungan yang bisa mendukung kehidupan. "Sekarang kami punya bukti bahwa laut di Europa tidak terisolasi. Bahwa lautan dan permukaannya sedang berkomunikasi satu sama lain serta bertukar bahan kimia," ujar pemimpin studi ini, Mike Brown dari California Institute of Technology, AS, Rabu (6/3).
Brown dan koleganya Kevin Hand dari Jet Propulsion Laboratory NASA meneliti Europa menggunakan teleskop Keck II. Teleskop ini berhasil mendeteksi sinyal spectroscopic yang belum pernah tertangkap oleh wahana lain sebelumnya.
Dikatakan Brown, spektrum ini bisa ditangkap Keck II karena memiliki resolusi yang berbeda. Sedangkan sinyal spectroscopic yang tertangkap disebabkan oleh magnesium sulfat yang disebut epsomite.
"Magnesium harusnya tidak berada di permukaan Europa kecuali datang dari laut. Jadi itu artinya, air laut menuju ke permukaannya," papar Brown.
Uniknya, komposisi laut di Europa tidak jauh berbeda dengan yang ada di Bumi. Jika digambarkan, rasanya berenang di laut Europa adalah sama dengan berendam di kolam garam.