Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) menyerukan agar pemerintah mengembalikan esensi air sebagai hak asasi manusia, dan mencegah undang-undang atau peraturan kebijakan yang melegitimasi privatisasi.
Ini dinyatakan KMMSAJ di dalam sebuah aksi bersama di Balai Kota Jakarta, bertepatan dengan Peringatan World Water Day (Hari Air Sedunia), pagi ini (22/3).
"Kembalikan hak rakyat atas air. Sumber daya air wajib dikelola secara demokratis, oleh lembaga publik, dengan dana publik, serta untuk kepentingan (domain) publik," kata Muhammad Reza dari Koalisi Rakyat untuk Hak Air.
Pemerintah juga dituntut untuk melindungi hak air bagi masyarakat, termasuk laki-laki dan perempuan. Rina Agustin, Deputi Direktur Perencanaan Teknis Direktorat Pembangunan Sanitasi Lingkungan di Kementerian Pekerjaan Umum, mengemukakan dalam konferensi pers "Memperingati Hari Air Sedunia: Kemitraan Air, Hibah Air", Kamis (21/3), perempuan dan air saling terkait. Pemenuhan kebutuhan air bersih berpengaruh pada pemberdayaan perempuan.
"Akses terhadap air bersih penting untuk kesehatan masyarakat dan sanitasi. Dan mayoritas pengguna sanitasi adalah perempuan. Fasilitas sanitasi yang memadai akan membantu mereka mengurus anak-anak serta orang sakit. Selain itu sanitasi yang baik akan mendorong perbaikan kualitas permukiman," tambahnya.
Halimah, misalnya, seorang ibu yang tinggal di Rawa Badak, mengeluhkan air yang keruh, bau, tidak dapat dikonsumsi, serta tidak lancar, sementara ia harus membayar mahal. "Kami harus menunggu air hingga pukul 02.00 pagi," seloroh Halimah.
Water Cooperation
Hari Air Sedunia dicetuskan untuk pertama kali pada saat Nations Conference on Environment and Development (UNCED) oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di Rio de Janeiro, Brasil, tahun 1992.
Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan 22 Desember 1992, dirumuskanlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati tahun 1993.
Setiap tahunnya PBB menentukan tema peringatan yang berbeda-beda, sesuai dengan fokus kerja yang direncanakan. Tahun ini dicanangkan tema "Water Cooperation".
Dalam penjelasannya, tema "Water Cooperation" ditujukan untuk meningkatkan kesadaran bekerja sama dalam menghadapi tantangan dalam pengelolaan air berupa peningkatan akses, alokasi serta pelayanan atas air. Persis yang sedang dihadapi DKI Jakarta saat ini, dalam kendala pemenuhan hak atas air dan sanitasi akibat campur tangan swasta.