Di bawah tetajukan pohon hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, padma raksasa (Rafflesia arnoldi) sedang mekar. Bunga berdiameter sekitar 70 sentimeter ini merekah pertama kali pada 20 Maret 2013. Lokasi mekarnya bunga endemik Sumatra ini tak jauh dari Rhino Camp, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.
Penjaga Rhino Camp Suyatno menuturkan, bunga raksasa itu mulai layu. Kendati baru berumur dua hari, rafflesia ini mulai terlihat coklat tua. “Karena musim hujan, kalau terkena air mudah membusuk,” ujar Suyatno yang bekerja untuk Rhino Protection Unit Yayasan Badak Indonesia (RPU YABI) ini.
Dia menuturkan, bunga rafflesia bisa bertahan paling lama seminggu. Setelah itu akan layu dan membusuk. Pada musim kemarau, rafflesia bisa bertahan seminggu, sementara saat penghujan lebih cepat membusuk.
Situs di sekitar Rhino Camp dikenal sebagai salah satu habitat rafflesia di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. “Di sekitar sini banyak rafflesia,” lanjut Suyatno. Di sekitar bunga yang mekar, tak kurang ada tujuh bakal rafflesia. Ukuran knop (bakal bunga) mulai seukuran ibu jari hingga dua kepalan tangan orang dewasa.
Dikatakan Subki, pengendali ekosistem hutan (PEH) Taman Nasional, untuk merekah sempurna, bakal bunga perlu waktu delapan sampai sembilan bulan terang. Ditambahkannya, rafflesia bisa mekar kapan pun, tanpa tergantung musim. “Setiap waktu ada, tapi tergantung kondisi alam,” lanjutnya.
Rafflesia memiliki lima kelopak besar berwarna merah cokelat, dengan mulut selebar 20 sentimeter yang berbentuk tempayan. Bulu-bulu halus tumbuh di dinding dalam tempayan. Di tengah tempayan terdapat piringan dengan sejumlah kerucut kecil.
Bunga yang ditetap sebagai salah satu padma nasional ini tumbuh di atas tanah di antara serasah kering, tanpa daun dan batang. Dia bisa tumbuh dengan bantuan liana tertentu sebagai inang. “Meski terlihat di atas tanah, sebenarnya di bawah ada liananya,” papar Subki.
Tak jauh dari bunga yang mekar, ada dua knop tumbuh di atas liana. Kelak bila mekar, dua bunga rafflesia itu akan nampak bertengger di batang liana. Jadi tak perlu heran, bila menjumpai rafflesia mekar tinggi di atas tanah. “Karena dia mengikuti liananya,” kata Suyatno.
Dia mengisahkan di sekitar Rhino Camp dulu masih bisa dijumpai rafflesia mekar menempel pada batang liana yang tinggi. “Terutama di sisi seberang jalan lintas Sangi – Bengkunat."