Padma Mekar di Rumah Raja Rimba

By , Rabu, 27 Maret 2013 | 11:18 WIB

Hutan hujan tropis Sumatra yang tersisa menjadi rumah bagi flora-fauna khas yang saat ini memiliki populasi sangat terbatas. Kawasan pelestarian yang kini mendapatkan ancaman akibat pembangunan dan aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab menjadi benteng terakhir hidupan liar.

Bunga padma misalnya. Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang membentang di Sumatra bagian selatan, padma raksasa (Rafflesia arnoldi) memancarkan pesonanya pada pertengahan Maret.

Kabar yang mirip-mirip juga datang dari salah satu kawasan pelestarian di Riau – tepatnya, Suaka Margasatwa Bukit Rimbang-Bukit Baling. Tim Tiger Patrol unit, yang dibentuk oleh WWF-Indonesia dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, berhasil menjumpai bunga rafflesia atau padma dalam keadaan mekar sempurna.

Itu berita gembira. Sebab, menurut mereka, penemuan itu merupakan catatan baru untuk kawasan pelestarian Rimbang-Baling.

Lantas, apakah jenis yang sama dengan di Bukit Barisan Selatan? Tim patroli rupanya menemukan rafflesia merah putih yang termasuk jenis dilindungi dan berstatus genting. Mereka tidak hanya menjumpai satu, tetapi lima bunga (yang mekar sempurna hanya satu bunga).  

Untuk bunga padma yang mekar sempurna, tim melakukan pencatatan. Hasilnya, ukuran diameter sekitar 50 cm di ketinggian 448 meter. Bunga rafflesia sangat jarang ditemukan dalam kondisi mekar sempurna.

Rafflesia merah putih memiliki nama ilmiah Rafflesia hasseltii. Warga setempat menyebut bunga ini sebagai cendawan muka rimau. Ketika mekar, tentu saja indah. Sebab, ia memancarkan warna merah kecokelatan dengan lempeng warna putih yang relatif besar dan tidak beraturan.

Harimau sumatra yang terpotret melalui kamera tersembunyi di kawasan Rimbang-Baling (WWF_PHKA_VATech)

Rafflesia adalah salah satu flora-fauna unik yang masih dapat kita jumpai di Rimbang-Baling. Hutan yang masih tersisa di sini telah diklasifikasikan oleh para ahli harimau sebagai kawasan prioritas jangka panjang konservasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Pada 2012, pada lokasi yang sama, perangkap kamera yang dipasang oleh tim monitoring WWF-Indonesia merekam lima dari tujuh spesies kucing hutan yang ada di Indonesia.

Sayangnya, kawasan itu terancam oleh aktivitas perambahan dan pembalakan liar. Penemuan ini, membuktikan bahwa kondisi keanekaragaman hayati di Rimbang-Baling masih dalam kondisi baik, namun dibeberapa lokasi masih diperlukan  improvisasi manajemen kawasan yang lebih baik.