Edukasi Kekayaan Indonesia dalam Pameran Kekayaan Hutan

By , Jumat, 5 April 2013 | 11:37 WIB

Untuk yang kelima kalinya, pameran kehutanan nasional yang menjadi wadah menginformasikan atau menyosialisasikan program kehutanan dan seputarnya, kembali dilaksanakan. IndoGreen Forestry Expo 2013, dibuka resmi pada Kamis (4/4).

Pameran bertempat di Assembly Hall, Jakarta Convention Center ini akan dilangsungkan selama empat hari, sampai 7 April mendatang, dengan rangkaian kegiatan presentasi dan talkshow.

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, yang secara langsung membuka acara pameran, menyampaikan, tujuan IndoGreen Forestry Expo adalah mendukung realisasi konsep gaya hidup hijau (Green Living Concept Towards Green Indonesia).

Tak terbantah bahwa hutan Indonesia kaya akan SDA, SDM, dan keanekaragaman hayati flora-fauna. Zulkifli mengemukakan, hutan tidak boleh terus dieksploitasi. Moratorium hutan, ujarnya, merupakan salah satu upaya menata hutan. "Moratorium bukan berarti meniadakan, tetapi menata. Buktinya dengan moratorium tetap ekonomi dan investasi kita bisa tumbuh," imbuh Zulkifli.

Jumlah peserta pameran tahun ini juga meningkat 30 persen dibanding tahun lalu. Pameran diikuti tidak hanya oleh kementerian dan lembaga terkait, tetapi juga BUMN/BUMD, pemerintah-pemerintah daerah, perusahaan sektor kehutanan dan beberapa pihak dari sektor energi, pertambangan, dan migas.

Untuk perusahaan sektor tambang dan migas, Menhut juga mengamanatkan, agar perhatian khusus pada rehabilitasi setelah penambangan di suatu tempat.

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan pengurangan emisi gas rumah kacar sebesar 26 persen di tahun 2020. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan 2011, program Kemenhut sudah merehabilitasi sekitar 700.000 hektare lahan terdegradasi, dan merestorasi 50.000 hektare lahan baru.