Merintis Wisata Berkelanjutan di Flores

By , Kamis, 11 April 2013 | 11:09 WIB
()

Sektor pariwisata Flores memiliki keunggulan di sisi budaya kehidupan masyarakat yang patut dikembangkan dalam kerangka wisata berkelanjutan.

Oleh karena itulah Indonesian Ecotourism Network (Indecon) Foundation bekerja sama dengan masyarakat di beberapa desa adat di Flores meluncurkan proyek Innovative Indigenous Flores Ecotourism for Sustainable Trade (INFEST) yang berjalan dalam periode 3 tahun ke depan, selama 2013 sampai dengan 2015.

Indecon pun berkolaborasi dengan Yayasan Benih Matahari dan Asosiasi Pekerja Pariwisata Indonesia (ASPPI) dalam mengelola proyek ini. Dipilih lima desa adat sebagai wilayah kerja INFEST yakni Wae Sano (Kabupaten Manggarai Barat), Liang Ndara (Manggarai Barat), Tado (Manggarai Barat), Wae Rebo (Manggarai), dan Bena (Ngada), juga kota-kota yakni Labuan Bajo (Manggarai Barat) dan Bajawa (Ngada).

Ary Suhandi, direktur dari Indecon Foundation mengatakan, penentuan target dan segala perencanaan mereka akan diatur dengan proses partisipatif atau melibatkan masyarakat.

Tari-tarian dari Masyarakat Flores akan memperkuat pengembangan destinasi dalam konsep wisata berkelanjutan (Dwi Oblo/NGI)

Berbagai aktivitas INFEST disusun untuk pemberdayaan masyarakat lokal, antara lain meningkatkan kapasitas jasa pemanduan ekowisata, mengembangkan produk ekowisata yang berkualitas semisal seni budaya tertentu, mengembangkan strategi pemasaran bersama dan sistem penetapan harga, mendirikan lembaga pariwisata dan sistem administrasi pendukungnya di desa sasaran, melaksanakan rencana wisata desa yang bertujuan untuk mendukung berbagai program CSR dan program nasional pembangunan ekonomi untuk pengentasan kemiskinan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menyambut amat baik inisiatif ini. Menurut Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Parekraf, Firmansyah Rahim, tujuan proyek INFEST sejalan dengan fokus Kementerian Parekraf sendiri: implementasi pariwisata yang pro-poor, pro-job, pro-growth.

Firmansyah menyatakan harapan, program ekowisata yang sudah mulai dirintis tersebut dapat memajukan perekonomian masyarakat, di samping menjaga kelestarian budaya. "Kalau masyarakat tetap miskin, lantas untuk apa? Kita ingin agar masyarakat yang dapat manfaatnya," tuturnya.