Teknik Baru Cegah Penyebaran DBD dan Malaria: Mempekerjakan Nyamuk!

By , Senin, 15 April 2013 | 11:29 WIB

Ilmuwan asal University of Melbourne dan University of California berhasil menemukan teknik baru dalam memasukkan bakteri pemblokir penyakit ke tubuh nyamuk. Harapannya, cara ini bisa mencegah penyebaran penyakit seperti demam berdarah, demam kuning, ataupun malaria.Ary Hoffmann dan Michale Turelli, kedua peneliti menyebutkan, saat terkena bakteri Wolbachia, nyamuk tidak mampu menyebarkan berbagai virus seperti dengue. Namun, sejauh ini bakteri tersebut sulit disebarkan di kalangan nyamuk karena ia menurunkan pula kemampuan nyamuk untuk bertelur secara baik.Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, para peneliti menyatakan bahwa dengan memasukkan gen penahan insektisida bersamaan dengan bakteri Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk, bakteri pencegah penyakit ini bisa disebarkan ke nyamuk lain dengan lebih cepat.Artinya, penyebaran penyakit bisa dihentikan lebih cepat, dan tidak perlu melepaskan banyak nyamuk terinfeksi dalam tiap program pencegahan wabah penyakit.“Hasil uji kami menunjukkan bahwa strategi memanfaatkan Wolbachia bisa menjadi kunci untuk menghadirkan metode pencegahan penyakit yang terjangkau dan berkesinambungan,” kata Hoffmann. Bakteri Wolbachia bisa hidup secara alami hingga 70 persen dari seluruh serangga dan diketahui mampu melindungi mereka dari infeksi virus. Gen pemblokir penyakit milik Wolbachia sendiri pertamakali diketahui ada pada serangga buah Australia tahun 1988 lalu oleh Hoffmann. Uji coba yang dilakukannya dengan tim dari Monash dan James Cook Universities tahun 2011 menunjukkan bahwa nyamuk yang terinfeksi Wolbachia tak mampu menyebarkan virus dengue.Pendekatan yang dilakukan para peneliti dalam studi ini adalah dengan menambahkan gen penahan pestisida ke Wolbachia jenis baru yang disebut dengan wMelPop, yang merupakan pencegah utama dengue dan virus lainnya.Meski begitu, Hoffmann menambahkan, gen penangkal insektisida itu sendiri tidak akan menyebar ke populasi nyamuk yang tak terinfeksi bakteri Wolbachia. Alasannya adalah karena nyamuk betina yang terinfeksi Wolbachi dengan gen pencegah insektisida hanya akan menurunkan gen dan bakteri tersebut ke anaknya.Setelah itu, jika betina yang tidak terkena Wolbachia kawin dengan pejantan yang terkena Wolbachia, bakteri itu akan menyebabkan ketidakcocokan sitoplamsa yang menjurus ke kematian embrio.