Inggris Larang Pengunaan Hewan Liar dalam Sirkus

By , Rabu, 17 April 2013 | 22:10 WIB
()

Upaya panjang untuk mengakhiri praktek penggunaan hewan liar pada sirkus keliling di Inggris segera berakhir. Selasa (16/4) lalu, pemerintah negeri itu mengumumkan pelarangan penggunaan satwa liar pada pertunjukan sirkus mulai tahun 2015 mendatang.

Robert Ponsonby, menteri muda lingkungan hidup Inggris menyatakan, operator sirkus diberikan waktu untuk mengubah pertunjukan mereka dan mencari rumah baru bagi hewan-hewan liar mereka.

“Aturan ini akan mengakhiri penggunaan hewan liar pada pertunjukan sirkus keliling di seantero negeri. Ini juga memastikan bahwa reputasi internasional Inggris sebagai pelindung hewan terus berlanjut di era global,” kata Ponsonby.

Dua tahun lalu, legislator melakukan voting untuk mengakhiri penggunaan hewan liar pada sirkus. Para kelompok pecinta lingkungan pun terus mendesak agar aturan tersebut diberlakukan. Namun, kementerian terkait mengkhawatirkan ada gugatan hukum dari para operator pertunjukan sirkus.

Sebelum ini, pemerintahan David Cameron sendiri telah mengeluarkan aturan ketat untuk menjaga kesejahteraan hewan pada dua operator sirkus yang memiliki izin untuk menggunakan 20 hewan liar. Tetapi, peraturan seperti ini dinilai tidak cukup. “Kebutuhan para hewan tidak dapat terpenuhi dalam lingkungan seperti sirkus keliling,” ucap Peter Jones, Presiden dari Asosiasi Dokter Hewan Inggris.

Ilustrasi penggunaan hewan dalam sirkus. (Thinkstockphoto)

Sirkus itu sendiri, yakni Circus Mondao menggunakan unta, llama, dan zebra, sementara Peter Jolly’s Circus memajang foto-foto llama di galeri online, dan kuda di sirkus mereka.

Meski demikian, Chris Barltrop, juru bicara dari Classical Circus Association menyebukan, pelarangan seperti itu tidaklah perlu.

“Pelarangan tidak perlu dilakukan, karena kami membuktikan bahwa kami mampu memuaskan penonton yang melihat pertunjukan dan juga secara ilmiah, keberadaan hewan di sirkus tidak menjadi masalah,” ucap Barltrop.

Barltrop juga menyebutkan bahwa para petugas terus memeriksa kondisi fisik dan juga kebutuhan psikologis hewan-hewan liar di sirkus. “Perlakuan yang kami berikan setara dengan perlakuan terhadap hewan-hewan yang tinggal di penangkaran. Kami telah membuktikan itu,” ucapnya.