Warga Kelurahan Bakalankrajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur, menemukan peninggalan batu, berupa dua buah lumpang dan dolmen, yang diduga peninggalan prasejarah.
Lumpang berukuran panjang 85 sentimeter, lebar 75 sentimeter, tebal 31 sentimeter, dengan diameter sekitar 23 sentimeter. Dan dolmen yang ditemukan memiliki ukuran panjang 67 sentimeter, lebar 42 sentimeter, tebal 17 sentimeter.
Benda purbakala itu ditemukan di halaman rumah Mulyanto, salah satu warga, saat ia hendak menggali lahan untuk membuat kolam ikan. Mulyanto pun melapor kepada kelurahan dan diteruskan ke dinas pariwisata setempat.
Menurut Ketua RW 1 Bakalankrajan Sukun, Endro Sariatmoko, sudah banyak penemuan di daerah itu. "Sejak tahun 1960-an, ditemukan arca dengan tubuh terpotong. Tahun 1993 juga ditemukan yoni dan sejumlah batuan candi, hingga sekarang ini yang ditemukan adalah dolmen dan lumpang batu," ungkapnya, Kamis (18/4).
Staf pengajar sejarah IKIP Budi Utomo Malang, Suwardono, menjelaskan, dolmen atau meja batu umumnya berfungsi sebagai altar —tempat meletakkan persembahan sesaji— bagi masyarakat pada masa prasejarah. Sementara lumpang batu merupakan alat yang dipergunakan untuk wadah penumbuk padi. Seluruh temuan ini diperkirakan merujuk pada adanya permukiman kuno di masa sebelum Kerajaan Majapahit.