Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) yang secara resmi didirikan pada 21 April 1984, memperingati genap perjalanan 29 tahun melanglang dunia astronomi. Perayaan yang diadakan di Planetarium dan Observatorium Jakarta, hari Sabtu (20/4), pun menapak tilas perjalanan perhimpunan ini.
Lahir atas suatu inisiatif dari Kepala Planetarium saat itu, yakni Darsa Sukartadiredja, riwayat HAAJ selalu berada di bawah naungan Planetarium Jakarta. Muhammad Rayhan, Ketua HAAJ saat ini, mengatakan, HAAJ bertugas membantu sebagai corong suara dalam membuka wawasan masyarakat seputar astronomi.
Menurut Widya Sawitar, pembina HAAJ selama 19 tahun terakhir, daya tarik ilmu astronomi yaitu karena aplikasi ilmu tinggi. Ia juga mengatakan bahwa tujuan utama HAAJ adalah untuk menjadikan ilmu astronomi populer, ilmu yang sekaligus menjadi kebutuhan.
HAAJ memang sempat vakum sejak 1989 hingga 1999. Namun, Widya yang merupakan seorang astronom ini membidani HAAJ, kemunculannya kembali pada tahun 2000. "Lalu pertemuan menjadi semakin rutin dan, ada kegiatan-kegiatan yang kami lakukan seperti star party (peneropongan bintang) di lokasi-lokasi tertentu, sampai ke luar kota," tuturnya.
Sasaran anggota HAAJ tidaklah dibatasi. Sebab didasari hobi, peminat astronomi bisa berasal dari berbagai jenjang usia, tingkatan pendidikan, dan latar belakang profesi. "Astronomi adalah belajar tentang rumah kita sendiri. Silakan mempelajarinya," tegas Widya.
Humas HAAJ Indra Firdaus, mengatakan anggota resmi HAAJ dalam keorganisasian ada lebih kurang 50 orang. Tetapi tiap pertemuan rutin mereka umumnya bersifat terbuka sehingga melibatkan masyarakat.