10 Tahun, Gajah Afrika Berkurang 62 Persen

By , Sabtu, 27 April 2013 | 22:48 WIB
()

Perburuan dalam skala besar-besaran telah memangkas populasi gajah di negara-negara Afrika tengah hingga nyaris dua pertiganya. Data ini diungkapkan oleh gabungan kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) internasional, akhir pekan lalu.

“Dari penelitian terbaru, diketahui bahwa populasi gajah hutan telah anjlok hampir dua pertiga atau 62 persen dalam sepuluh tahun terakhir, khususnya akibat pemburuan gading gajah,” sebut kelompok yang terdiri dari delapan LSM tersebut dalam pernyataannya.

Menurut Jerome Mokoko, Assistant Director of the Wildlife Conservation Society, salah satu LSM yang terlibat, situasi ini sangat dramatis dan mengkhawatirkan. “Ini sangat berbahaya,” ucapnya. “Nyaris 5.000 ekor gajah telah musnah di kawasan utara Kongo, antara tahun 2009 sampai 2011,” kata Mokoko.

30 tahun lalu, Mokoko menyebutkan, jumlah gajah di Republik Afrika Tengah mencapai 80 ribu ekor. Tetapi kini angkanya telah berkurang menjadi hanya beberapa ribu ekor saja. “Republik Demokratik Kongo sendiri merupakan rumah bagi 70 persen populasi gajah di Afrika tengah. Tetapi kini hanya ada 70 ribu sampai sepuluh ribu ekor gajah saja di negara tersebut,” ucap Mokoko.

Ilustrasi kawanan gajah afrika (Thinkstockphoto)

Hal senada diungkapkan oleh Jules Caron, Head of Communications for the World Wildlife Fund (WWF) di Afrika Tengah. Menurutnya, situasi perburuan gajah telah berubah secara dramatis.

“Perburuan bukan lagi dalam skala kecil, namun sudah menjadi skala industri, dan semuanya dilakukan oleh kelompok penjahat internasional yang terorganisir,” sebut Caron.

Dalam pernyataannya, para LSM menyebutkan, pemburu banyak menggunakan senjata api, khususnya tipe Kalashnikov yang kini marak digunakan akibat perang bersaudara yang melanda kawasan tersebut.

“Perdagangan gading gajah dimulai dan berakir di Asia dan Asia Tenggara, khusnya Cina dan Thailand yang merupakan negara importir terbesar gading gajah ilegal,” sebut Caron.

“Para pemimpin negara-negara tersebut harus mengambil langkah tegas dalam memberantas pemburuan, aktivitas kriminal terkait bagian tubuh hewan, dan juga perdagangan spesies hewan liar,” ucapnya.