Selama beberapa tahun terakhir, sekelompok peneliti dari University of Gothenburg, Swedia, melakukan penelitian terhadap sisa-sisa peninggalan komunitas zaman batu di Karleby, kawasan di pinggiran kota Falkoping, Swedia.
Salah satu yang mereka lakukan adalah mencari bukti bahwa pupuk sudah digunakan di wilayah Skandinavia saat itu. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka ada benarnya.
Menggunakan sisa-sisa gandum dan tanaman lain serta memanfaatkan teknik analisis modern, Tony Axelsson dan Karl-Goran Sjogren, kedua ilmuwan dan arkeolog yang melakukan penelitian, berhasil mengidentifikasi bagian-bagian dari makanan nenek moyang mereka di zaman batu.
“Tugas pertama kami adalah menemukan apa yang disebut dengan macrofossil, seperti bibit rumput atau serpihan-serpihan gandum. Dengan menganalisa macrofossil, kita bisa mempelajari banyak hal tentang metode pertanian di zaman batu dan sejauh mana pertanian berhubungan dengan peternakan hewan,” kata Axelsson.
Selain itu, kata Axelsson, tujuan lain adalah mengumpulkan tulang-belulang hewan, atau sisa-sisa makanan yang berusia lima ribu tahun. Kedua peneliti tahu bahwa potongan-potongan tulang sapi, babi, ataupun kambing bisa dijumpai di kawasan tersebut.
“Dengan mempelajari isotop di tulang belulang, kita bisa mengetahui di mana hewan itu dibesarkan, dan pada akhirnya bisa memberikan informasi penting terkait fungsi hewan-hewan itu dalam perdagangan,” kata Sjogren.
(Feature lengkap mengenai pupuk di National Geographic Indonesia edisi Mei 2013, klik di sini)
Dari analisa awal terhadap sisa-sisa gandum yang ditanam di sana, peneliti menunjukkan adanya kandungan isotop N15 (nitrogen 15). Ini mengindikasikan bahwa pupuk telah digunakan di kawasan Karleby sekitar lima ribu tahun lalu.
“Kami akan terus melakukan analisis baik di lapangan ataupun di lab dan berharap akan menemukan lebih banyak macrofossil,” kata Axelsson.
“Kami berharap bisa menemukan lebih banyak bibit tanaman dan membantu mengonfirmasikan bahwa pupuk benar-benar telah digunakan dan memberi tanda apakah pupuk atau metode pertanian lain telah digunakan,” ucapnya.