Perempuan Indonesia Singkirkan Mitos Teknologi

By , Senin, 29 April 2013 | 17:10 WIB
()

Dalam salah satu diskusi menyambut Hari Kartini di bilangan Jakarta, akhir April 2013, disebutkan bahwa saat ini 66 juta anak perempuan masih tidak mendapat akses untuk pendidikan dasar dan lanjutan.

Sepuluh juta perempuan setiap tahunnya yang terpaksa atau dipaksa untuk menghadapi pernikahan dini. Sebanyak satu dari tujuh anak perempuan di negara berkembang menikah di bawah usia 15 tahun. Ini merupakan buah dari kuatnya faktor sosial budaya patriarki, yang akhirnya berujung pada pemutusan perempuan dari teknologi.

Mariana Amiruddin, Direktur Eksekutif dan Pemimpin Redaksi di Jurnal Perempuan, memaparkan ada mitos gender yang cenderung mengakibatkan ketersingkiran perempuan dari teknologi. "Seperti teknologi sebagai bidang yang diminati laki-laki, hingga pandangan perempuan tidak bisa menguasai sains karena secara kodrati tidak bisa berpikir rasional. Itu tidak benar."

Perempuan Indonesia di kota-kota besar ternyata bisa melenyapkan mitos ini. Di mana 98 persen perempuan di sembilan kota di Indonesia memiliki handphone atau smartphone. 69 persen perempuan juga memiliki komputer pangku dan 52 persen lagi mempunyai kamera digital/SLR.

31 persen pemilik gadget ini pernah mengunduh aplikasi, di mana 80 persennya mengunduh musik, 45 persen game, 20 persen video dan audio, dan 14 persen mengenai media atau berita. Demikian hasil mega survei yang dilakukan Kompas Gramedia Majalah, Indonesia Hottest Insight (IHI) 2013.

Survei melibatkan 9.000 pembaca yang terdiri dari 3.000 pembaca anak, 3.000 pembaca wanita, dan 3.000 pembaca pria. Para responden diambil dari sembilan kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Palembang, Denpasar, dan Makasar.

(Fadhly Fachrezy/Fotokita.net)

Perempuan yang sangat suka dengan teknologi dan gadget terbaru, serta bersedia bayar mahal demi merek yang disukai masuk dalam tipe "Wanita Up to Date". "Ini adalah wanita yang menyukai olahraga dan penuh tantangan," ujar paparan mega survei tersebut.

IHI 2013 dihelat untuk membantu para pelaku bisnis memahami pasar secara lebih baik. Ini adalah kali kedua IHI dilakukan setelah sebelumnya juga sudah digelar di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada 2012.

Untuk tahun ini, IHI 2013 akan menggelar seminar “Indonesia’s Hottest Insight 2013: Understanding The MostPromising Market” yang digelar di The Hall Senayan City, 7 Mei 2013, mulai pukul 09.00 – 13.00 WIB. Sama dengan tahun lalu, IHI 2013 kali ini juga akan tetap menampilkan insight tiga segmen market terbesar di Indonesia yakni segmen wanita, pria, dan anak.