Studi: Tanaman Miliki Kemampuan Mendengar

By , Rabu, 8 Mei 2013 | 16:45 WIB

Layaknya manusia, tanaman pun memiliki kemampuan berkomunikasi dengan mendengar sinyal dari teman yang ada di sekitar mereka. Studi baru yang dipublikasikan melalui jurnal BMC Ecology menulis bahwa tanaman memiliki kemampuan mendengar dari "teman atau tetangga" yang berada di sekitar demi menunjang pertumbuhan mereka.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh ahli ekologi evolusi Monica Gagliano, dari University of Western Australia, menunjukkan bahwa tanaman menggunakan sinyal akustik untuk berkomunikasi satu sama lain. "Dalam percobaan menunjukkan bahwa tanaman mampu mengenali tetangga yang baik yang tumbuh di samping mereka. Kami berpendapat bahwa komunikasi terjadi berdasarkan pertukaran akustik," jelas Gagliano.

Kesimpulan didapat saat Gagliano bersama dengan rekannya, Michael Renton, melihat perkembangan tanaman cabai yang lebih cepat tumbuh dan lebih sehat ketika ditanam berdampingan dengan "tetangga yang baik", dibanding dengan tanaman cabai yang tumbuh terisolasi. "Tetangga yang baik" dicontohkan seperti seperti basil, yang dapat membantu menghambat pertumbuhan gulma dan hama.

Dan sebaliknya ketika tanaman tersebut dipisahkan dengan plastik hitam sebagai sekat, mereka tidak bisa bertukar sinyal cahaya atau kimia. Entah bagaimana caranya, bibit cabai bisa mengetahui jenis tanaman apa yang berada di sebelahnya dan meresponnya.

Gagliano berasumsi bahwa hal ini terjadi karena melibatkan getaran akustik yang dihasilkan baik secara sengaja atau tidak dari dalam sel-sel tanaman. "Asumsi mengenai getaran adalah yang paling mudah dan paling intuitif karena perambatan suara sangat baik memalui beragam media," ujar Gagliano.

Meski demikian, nampaknya masih terlalu dini jika kita menyimpulkan bahwa tanaman memiliki apa yang disebut bahasa tanaman. Saat ini masih dianggap bahwa sinyal akustik jadi cara yang cepat dan mudah bagi tanaman untuk mengindentifikasi tanaman tetangga mereka dan mengantisipasi tindakannya.

Gagliano berpikir dengan mempelajari rahasia komunikasi tanaman, nantinya dapat menghasilkan aplikasi praktis yang bisa menguntungkan manusia. Dia membayangkan petani menggunakan suara untuk mendorong atau menghambat pertumbuhan tanaman tertentu, dengan meniadakan kebutuhan untuk pupuk atau pestisida lagi ke depannya.