Peneliti asal University of Derby, Inggris mendapati bahwa ada ancaman mengintai bagi pasangan spesies monyet monogami yang langka. Mereka kerap menjadi sasaran para monyet single namun agresif, perusak rumah tangga.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, Maren Huck, menghabiskan waktu 15 bulan di rimbunnya hutan sub-tropis di kawasan utara Argentina, mengamati owl monkey (douroucoulis) atau monyet malam. Uniknya, spesies monyet ini menganut paham monogami, hal yang langka di kalangan primata.
Pengamatan yang dilakukan Maren terkait sistem perkawinan di kalangan monyet tersebut melengkapi hasil penelitian selama 16 tahun terakhir terkait 18 kelompok owl monkey yang juga diamati oleh Eduardo Fernandez-Duque, peneliti asal University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
“Owl monkey merupakan salah satu primata monogami yang mencari dan hidup bersama dengan satu pasangan, membesarkan anak bersama-sama setiap tahunnya,” sebut Maren. “Tak banyak yang diketahui tentang perilaku langka primata ini dan seringkali diasumsikan bahwa semua pasangan dan individu di dalam kelompoknya jarang menghadapi agresi atau kompetisi, setelah mereka menemukan pasangan,” ucapnya.
Meski demikian, Maren menyebutkan bahwa pihaknya menemukan bahwa dalam beberapa kesempatan, seekor owl monkey "jomblo" menyerang pasangan tersebut dan menggantikan posisi salah satunya. “Fenomena ini terkadang memiliki konsekuensi yang fatal bagi monyet yang tersingkirkan,” ucap Maren.
Dari studi, diketahui pula bahwa "rumah tangga" baru ini juga memiliki implikasi terhadap keberhasilan reproduksi pasangan tersebut. Pasangan baru itu memiliki anak yang lebih sedikit dibandingkan dengan pasangan yang tidak diganggu rumah tangganya.
Secara total, monyet yang memiliki satu pasangan saja bisa memproduksi anak 25 persen lebih banyak dibandingkan dengan monyet yang memiliki dua atau lebih pasangan setelah rumah tangga pertamanya berantakan.
Temuan ini bertolak belakang dengan spesies hewan lain dan juga burung seperti kittiwake (Rissa tridactyla). Pada spesies ini, mereka yang "bercerai" dengan pasangannya memiliki tingkat reproduksi yang jauh lebih baik dibandingkan jika mereka tetap hidup bersama dengan pasangannya.
“Menurut kami, masalah yang terjadi dengan owl monkey adalah karena mereka melewati musim reproduksi karena masih dalam tahap perkenalan dengan pasangan barunya,” kata Maren.