Katak Afrika Sebarkan Jamur Amfibi Mematikan

By , Kamis, 16 Mei 2013 | 11:18 WIB

Infeksi jamur chytrid menyebabkan ratusan spesies katak dan salamander di seluruh dunia mati. "Di Amerika Tengah, jamur ini membunuh seluruh genus katak," kata Marm Kilpatrick, ahli ekologi penyakit di University of California, Santa Cruz (UCSC). Menurut dugaan Kilpatrick, jamur ini kemungkinan menyebabkan spesies katak harlequin (Atelopus) punah. "Ini merupakan ancaman tunggal terbesar atas keragaman hewan vertebrata di dunia," Kilpatrick menegaskan.

Jamur yang sepertinya hanya menyerang amfibi ini menyebabkan kulit amfibi yang terinfeksi menebal. Akibatnya, amfibi sulit untuk bernapas dan mengganggu keseimbangan elektrolit tubuhnya. Pada akhirnya, infeksi akan menyebabkan penyakit jantung pada amfibi, meski beberapa spesies katak memiliki daya tahan lebih baik.

Penelitian terbaru berhasil mengungkap bagaimana persebaran jamur ini ternyata terkait dengan wabah chytrid di California—salah satu kawasan yang mengalami kematian massal amfibi—hingga persebaran katak berkuku afrika (Xenopus laevis). Menurut para peneliti, wabah mematikan ini bahkan akan berlanjut ke seluruh dunia. Namun, hingga kini, belum ditemukan kaitan langsung antara jamur chytrid pada katak berkuku afrika dengan daerah-daerah yang mengalami kematian massal amfibi.

"Saya heran, ternyata belum ada yang meneliti hal ini," kata Vance Vredenburg, ahli biologi konservasi di San Francisco State University sekaligus ketua tim peneliti. Studi Vance dan kawan-kawan diterbitkan pada 15 Mei dalam jurnal PloS ONE.