Teknologi Google Glass Dipertanyakan

By , Senin, 20 Mei 2013 | 11:00 WIB

Delapan anggota US Congressional Privacy Caucus, kaukus yang fokus pada kebijakan terkait hak-hak privasi warga, menyurati Google terkait Google Glass, teknologi terbaru yang akan dihadirkan oleh perusahaan mesin pencari tersebut pada akhir tahun ini. Mereka mendesak Google untuk menjawab pertanyaan terkait implikasi privasi dan penyalahgunaan informasi yang dimungkinkan dengan pemunculan kacamata modern tersebut. Dikhawatirkan, teknologi ini akan melanggar hak-hak warga sipil biasa.Dalam pernyataannya, Joe Barton, ketua Congressional Privacy Caucus menyebutkan, pihaknya mengkhawatirkan akan adanya penyalahgunaan informasi yang dihasilkan dari si kacamata pintar. “Saat menggunakan Google Glass, apakah benar produk ini mampu memanfaatkan teknologi pemindaian wajah untuk mengungkapkan informasi pribadi orang yang dimaksud atau bahkan objek-objek lain yang sedang dilihat pengguna kacamata tersebut?” kata Barton.Selain itu, kaukus juga mempertanyakan apakah pengguna Google Glass bisa meminta informasi seperti itu pada Google. “Apakah orang yang tidak menggunakan Google Glass bisa memilih agar informasi pribadinya tidak bisa dibaca lewat Google Glass? Jika bisa, bagaimana caranya? Jika tidak, mengapa demikian?”Kekhawatiran berikutnya mengenai kapasitas Google Glass untuk menyimpan data jika sistem autentifikasi pengguna diterapkan dan apakah ada perlindungan privasi bagi para non-pengguna pula.Sebelum ini, Google telah menghadapi sorotan terkait privasi dan proteksi data baik di Amerika Serikat ataupun Eropa. Di Amerika Serikat, mereka pernah didenda akibat mengumpulkan data pribadi seseorang tanpa persetujuan saat mereka mengombinasikannya dengan layanan Google Street View mereka.Google Glass sendiri terhubung ke internet melalui hotspot Wi-Fi atau terhubung secara nirkabel ke ponsel penggunanya. Adapun data-data termasuk video dan gambar-gambar dapat dibagikan lewat jejaring sosial Google Plus. Oleh Larry Page, salah satu pendiri perusahaan, Google Glass sendiri disebut-sebut sebagai salah satu bagian dari upaya untuk "menyingkirkan komputer", sehingga orang bisa fokus pada gaya hidup mereka yang semakin diperkaya oleh apa yang bisa ditawarkan oleh internet.