Kurangi Polusi Udara, Hong Kong Sebar Taksi Listrik

By , Senin, 20 Mei 2013 | 12:37 WIB

Akhir pekan lalu, sejumlah taksi elektrik mulai berseliweran di jalan-jalan Hong Kong. Langkah ini dipilih guna mereduksi polusi udara yang cukup tinggi di kawasan tersebut. Sebagai awalan, ada 45 mobil listrik yang disediakan oleh BYD, produsen kendaraan listrik Cina yang didanai oleh raksasa investor asal Amerika Serikat Warren Buffett.Diberi nama BYD e6, taksi sedan berwarna merah yang disewa oleh Hong Kong Taxi dan Public Light Bus Association itu diperkuat oleh baterai berbasis iron phosphate dan butuh 2 jam untuk diisi ulang. Menurut pernyataan BYD, taksi yang sedang dalam tahap uji coba untuk 6 bulan ke depan ini bisa menempuh jarak sekitar 300 kilometer sebelum baterainya habis.“Ide untuk menghadirkan solusi ramah lingkungan merupakan tren yang terjadi di seluruh dunia. Mobil listrik merupakan salah satu contoh yang bagus,” ujar Wong Chung Keung, President and Chairman Public Light Bus Asscociation.Keung menuturkan, mobil listrik bisa menghemat biaya bahan bakar dan memungkinkan para pengemudi taksi mendapatkan penghasilan lebih besar. “Taksi reguler membutuhkan biaya sekitar 0,8 dolar Hong Kong (sekitar Rp1003) untuk menempuh jarak 1 kilometer. Dengan mobil listrik, biaya per kilometernya hanya 0,2 sampai 0,3 dolar Hong Kong (Rp250 sampai Rp375) saja,” ucapnya.Demi mendorong pengemudi taksi beralih ke mobil listrik, tentu stasiun pengisian baterai perlu diperbanyak. BYD pun menyebutkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar 47 mesin isi ulang di 9 lokasi, di dekat kawasan parkir kendaraan.Menteri Keuangan Hong Kong, John Tsang, menyambut gembira kehadiran mobil listrik seraya menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mempromosikan kelestarian lingkungan dan membangun fondasi agar cita-cita agar Hong Kong menjadi kota dengan “nol emisi” bisa terlaksana.Pada Januari 2012, pemerintah Hong Kong telah mengumumkan revisi target kualitas udara mereka untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir. Ini dilakukan setelah peneliti-peneliti asal University of Hong Kong menunjukkan bahwa penyakit yang disebabkan oleh polusi udara telah membunuh lebih dari 3.000 warga per tahunnya.