Cerita Aksi Pelestarian Alam Jailolo

By , Jumat, 24 Mei 2013 | 16:22 WIB

Hutan dan laut adalah dua harta dan keindahan alam di wilayah Jailolo, Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Terdapat hutan yang kaya akan rempah-rempah, dan laut dengan kekayaan ikan dan baharinya.Pada hari terakhir penyelenggaraan Festival Teluk Jailolo 2013, 18 Mei lalu, dilakukan penanaman mangrove yang dilakukan oleh Bupati Halmahera Barat Namto H. Roba, KADIN yang diwakili oleh Indira Kartini Sofwan, Kepala Dinas, serta para awak grup band NOAH."Ekosistem mangrove memiliki peranan yang sangat penting bagi lingkungan pesisir, baik dari segi fisik, ekologis, dan ekonominya," jelas Namto Roba. "Apabila hutan mangrove ini tidak dijaga, dikelola dengan baik, maka dikhawatirkan dalam jangka waktu lama hutan mangrove di Jailolo akan habis." Acara  penanaman mangrove ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam pelestarian lingkungan karena seiring dengan berkembangnya pembangunan serta meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Sebagian mangrove di wilayah Halmahera Barat akhir-akhir ini telah beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman, pertambakan, dan lokasi pembangunan lainnya."Ini merupakan pertama kalinya NOAH berkunjung ke Halmahera Barat," ungkap Ariel, sang vokalis band, di sela acara tersebut.

"Alamnya Indah dan menakjubkan, beratapkan langit biru yang membentang, gugusan tebing megah, hamparan laut jernih, serta pasir hitam lembut. Melihat ini kami mendukung penuh upaya pemerintah daerah untuk menjaga lingkungan salah satunya melalui penanaman mangrove ini agar keseimbangan alam di sini tetap terjaga hingga puluhan tahun ke depan."