Eco-city Pertama di Negara Kaya Minyak

By , Selasa, 28 Mei 2013 | 12:20 WIB
()

Masdar City, sebuah kota yang berada di tengah padang pasir Arab, sedang dibangun menjadi kota berbasis energi tenaga surya. Kota ini dicita-citakan menjadi pusat inovasi teknologi energi terbarukan nantinya.

Abu Dhabi, negara-kota bagian dari Uni Emirat Arab yang terkenal memiliki kekayaan minyak, mengumumkan proyek Masdar ini pada 2006. Mereka berambisi menjadikan Masdar eco-city terbaik di dunia pada masa mendatang dan memastikan posisi mereka sebagai yang terdepan dalam ranah energi terbarukan.

Pemerintah Abu Dhabi berinvestasi US$22 miliar (lebih dari Rp215 miliar) untuk proyek ini. Dengan luas terbatas dua mil persegi, eko-metropolis Masdar rencananya dapat menampung sekitar 40.000 penduduk. Masdar Institute dicanangkan untuk menjadi sebuah universitas riset (tingkat pascasarjana) sekaligus membentuk lingkup komunitas di bidang teknologi berkelanjutan, yang bermitra dengan The Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Pemandangan jalan di kampus Masdar Institute, Masdar City.

Di awal, pembangunan Masdar seperti khalayan belaka. Namun seiring perkembangan waktu, perlahan-lahan kemajuan Masdar mulai menggeliat. Bertumbuh dan berupaya menciptakan kota dengan sistem berkelanjutan terpadu (sustainable systems integration).

Stephen Severance selaku manager program, menyatakan, dalam waktu 12 tahun mendatang atau pada 2025, Masdar akan bertransformasi menjadi kota nol emisi. Pengelolaan energi, air, utilitas, dan limbah akan terlaksana dengan prinsip-prinsip ekologis pula. Seluruh kota akan jadi eksperimen inkubator teknologi yang "bersih" alias ramah lingkungan dalam skala besar-besaran.

Bangunan apartemen, gedung perkantoran, dan sentra bisnis dirancang dengan efisiensi tinggi. Kendaraan mobil pribadi dilarang memasuki kota. Kendaraan pribadi pengunjung harus ditinggalkan di pelataran parkir di pinggiran kota. Selanjutnya perjalanan ke dalam kota dengan transportasi umum berupa bus listrik dan mobil listrik single-cabin yang nyaman—disebut Personal Rapid Transit.

Selain itu, jalur metro Abu Dhabi juga melintasi pusat kota Masdar ini, serta merta menyediakan sarana transportasi ke area metropolis lebih luas.

Saat ini lebih dari separuh populasi manusia di Bumi bermukim di wilayah perkotaan dan sekitarnya. Kota-kota diperkirakan menyumbang 70 persen dari emisi karbon global.