Menjelajah Pelosok Ibu Bumi telah lama kita lakukan—sejak leluhur kita keluar dari gua untuk mencari buruan. Gairah petualangan terus berkembang, seiring perjalanan sang waktu dan kemajuan teknologi. Namun penjelajahan yang menempuh jarak berkilo-kilometer tetap mengasyikan dengan menggunakan sepeda—yang digerakkan oleh tenaga si petualang itu sendiri.
Di tengah meningkatnya kesadaran untuk mencintai dan memelihara lingkungan sekitar, petualangan bersepeda telah menghasilkan kenikmatan yang berbeda. Komunitasnya pun semakin berkembang dan seakan memiliki bahasa yang padu dan tak memandang perbedaan budaya, warna kulit ataupun ras. National Geographic Traveler meminta para pegiat petualangan bersepeda untuk memilihkan perjalanan terbaik—Nusantara dan mancanegara—bagi Anda. Harapannya, agar Anda mampu merasakan beragam kisah yang mereka dapatkan sepanjang perjalanan.
Didi Kasim, Editor in Chief National Geographic Traveler mengatakan, topik abadi yang menjadi kebiasaan para pehobi perjalanan dengan sepeda saat berkumpul adalah diskusi tiada berujung tentang rute-rute menarik penuh tantangan di berbagai penjuru negeri. Hasrat menjelajah pun kembali membuncah saat membayangkan betapa nikmatnya mengagumi dunia dari atas sadel sepeda milik sendiri.
“Pengalaman menarik juga saya dapatkan saat berjumpa Josh Estey,” kata Didi. Josh adalah seorang warga Amerika Serikat yang telah malang melintang dalam jagat sepeda negeri kita. Saat berjumpa, Didi mengangsurkan pertanyaan sederhana sebagai sesama goweser kepadanya: Apa rute favoritnya? "Jakarta!" seru Josh seraya menambahi, bahwa ia memang memiliki hobi berkeliling Ibu Kota.
Didi pun tertarik menyimak paparannya. Antusiasme Didi kian bergolak saat mendapati beragam kisah trip kawan-kawan pejalan yang mengayuh pedal mereka sejauh puluhan, ratusan, hingga ribuan kilometer. Kisah-kisah seperti itulah yang tersaji melalui National Geographic Traveler edisi Juni 2013.
“Tentunya, saya berharap kisah yang disajikan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menikmati perjalanan dari sisi yang berbeda dan baru,” tukas Didi. Terlebih lagi, National Geographic Indonesia telah melaporkan hasil penelitian mengenai hasrat menjelajah dari sisi sains. Di situ kita dapat mengetahui bahwa unsur neurotransmiter bernama dopamin-lah yang mengendalikan keterampilan motorik dan mendorong kita untuk belajar hal baru serta memroses emosi seperti kecemasan dan ketakutan. Ikuti hasrat menjelajah yang digerakkan oleh dopamin di dalam tubuh kita, lalu pelajari dan telusuri perjalanan itu sendiri.
National Geographic Traveler mengadakan acara berbagi tentang kegiatan penjelajahan dengan kerata angin ini di Bentara Budaya Jakarta pada Jumat (31/5). Acara ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Informasi lengkap dapat dilihat melalui http://bit.ly/NGTSepeda Mari kita melihat keindahan dunia dengan cara baru di luar kebiasan.