"Jika kita bicara Sungai Ci Liwung selalu identik dengan banjir dan sampah. Kami mencoba untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sungai yang melewati ibukota negara ini. Karena jika Ciliwung ruksak, hirup balangsak. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi?" tutur Een Irawan Putra, Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung (KPC), sebuah komunitas warga yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan dan kelestarian Sungai Ci Liwung.
Ia menjelaskan bahwa KPC akan kembali menggelar Lomba Mulung Sampah Ciliwung se-Kota Bogor pada hari Sabtu besok (1/6). Dalam acara tahunan resmi agenda rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Bogor ini, 12 kelurahan yang terdapat di sepanjang bantaran Sungai Ci Liwung akan berlomba memperebutkan piala bergilir dari Walikota Bogor serta hadiah sejumlah uang.
Tiap kelurahan akan mengerahkan warganya untuk berpartisipasi mengangkat sampah yang ada di Ci Liwung dan bantarannya serta mempercantik lingkungan sekitar. Sementara kriteria penilaian lomba adalah jumlah peserta yang ikut berpartisipasi, jumlah karung yang dikumpulkan dari hasil memulung, dan juga kreativitas warga selama lomba.
Een mengatakan, setiap tahun jumlah peserta lomba semakin meningkat dan warga semakin antusias. "Tahun ini kami menargetkan minimal 150 orang dari masing-masing kelurahan yang bisa berpartisipasi. Ditambah dengan bantuan dari berbagai pihak dan tamu dari Bandung. Diperkirakan sekitar 2.000 warga Bogor akan turun dan mengangkut sampah dari Ci Liwung."
Selain lomba memulung sampah, digelar pula lomba fotografi dengan tema “Hidup Kami di Sungai Ciliwung”.
Penulisan Ci Liwung sebagai nama sungai secara toponimi dipisah karena "Ci" berarti sungai. Namun, jika menyebut nama lokasi, maka penulisannya disambung menjadi "Ciliwung".
Sungai Ci Liwung mengalir sepanjang 117 kilometer dari wilayah hulunya di Cagar Alam Telaga Warna hingga bermuara di Teluk Jakarta. Aliran sungai ini melintasi wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan hingga Provinsi DKI Jakarta.
"Kita mengajak warga Kota Bogor untuk turun dan melihat Sungai Ci Liwung, menyelamatkan Sungai Ci Liwung dengan perasaan riang gembira dan semangat silaturahmi. Bukan menjadi beban bagi warga bantaran," ujarnya.
"Semoga berbagai kegiatan yang kami selenggarakan ini membawa warga lebih dekat dengan Ci Liwung dan sungai ini tidak lagi dipandang sebelah mata."