Selama satu tahun sekaligus merayakan usia National Geographic Society yang ke-125, Majalah National Geographic di seluruh dunia (termasuk National Geographic Indonesia) mengajak siapa pun untuk kembali mendefinisikan penjelajahan. Tujuan akhirnya, penjelajahan mampu menegaskan kehidupan secara mendalam—yang mungkin juga mampu membuat kita semakin kenal terhadap dunia dan sekitarnya.
“Karena itu, sepanjang tahun kami akan menyajikan kisah-kisah tentang para penjelajah yang pergi ke tempat-tempat terdalam, terdingin, tertinggi di dunia dan sekitarnya,” ujar Didi Kasim, editor-in-chiefNational Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler.
Penjelajahan yang menempuh jarak berkilo-kilometer tetap mengasyikan dengan menggunakan sepeda—yang digerakkan oleh tenaga si petualang itu sendiri. Di tengah meningkatnya kesadaran untuk mencintai dan memelihara lingkungan sekitar, petualangan bersepeda telah menghasilkan kenikmatan yang berbeda. Komunitasnya pun semakin berkembang dan seakan memiliki bahasa yang padu dan tak memandang perbedaan budaya, warna kulit ataupun ras.
National Geographic Traveler meminta para pegiat petualangan bersepeda untuk memilihkan perjalanan terbaik—Nusantara dan mancanegara—bagi Anda. Harapannya, agar Anda mampu merasakan beragam kisah yang mereka dapatkan sepanjang perjalanan.
Didi Kasim mengatakan, topik abadi yang menjadi kebiasaan para pehobi perjalanan dengan sepeda saat berkumpul adalah diskusi tiada berujung tentang rute-rute menarik penuh tantangan di berbagai penjuru negeri. Hasrat menjelajah pun kembali membuncah saat membayangkan betapa nikmatnya mengagumi dunia dari atas sadel sepeda milik sendiri.
Itu sebabnya, beragam kisah perjalanan terbaik dengan menggunakan kereta angin tersaji apik melalui National Geographic Traveler edisi Juni 2013. “Tentunya, saya berharap kisah yang disajikan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk menikmati perjalanan dari sisi yang berbeda dan baru,” tukas Didi.
Terlebih lagi, National Geographic Indonesia telah melaporkan hasil penelitian mengenai hasrat menjelajah dari sisi sains. Di situ kita dapat mengetahui bahwa unsur neurotransmiter bernama dopamin-lah yang mengendalikan keterampilan motorik dan mendorong kita untuk belajar hal baru serta memroses emosi seperti kecemasan dan ketakutan. Ikuti hasrat menjelajah yang digerakkan oleh dopamin di dalam tubuh kita, lalu pelajari dan telusuri perjalanan itu sendiri.
Perjalanan bersepeda menjelajahi pelosok Bumi tentu akan semakin bermanfaat ketika publik mengetahui dan mampu merasakan gairah yang sama. Berbagi kisah perjalanan bersepeda ini yang mendorong National Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler menggelar “Kontes Menulis Online: Kisah Perjalanan Bersepeda”. Kontes ini yang mengedepankan kisah perjalanan bersepeda yang mengedepankan nilai-nilai geowisata, yang menjadi bagian dari misi National Geographic Society.
Kontes yang diadakan mulai dibuka sejak 3 Juni hingga ditutup pada 13 Juli ini akan menyediakan sejumlah “ganjaran” dari produk National Geographic. Pengumuman pemenang akan diberitakan pada 21 Juli 2013. Nah, untuk info lengkapnya silakan singgah melalui nationalgeographic.co.id/site/kisah-perjalanan-bersepeda
Jadi, mulailah mengayuh sepeda Anda dan kisahkan penjelajahan itu kepada kami. Barangkali Anda adalah penulis perjalanan jempolan berikutnya!