Sebuah kelompok anti rasisme di Prancis meluncurkan aplikasi khusus. Aplikasi yang didesain untuk digunakan pada smartphone ini bertujuan untuk mempercepat penghapusan grafiti bernada rasis.
Lewat aplikasi ini, pengguna bisa memotret coret-coretan yang bernada menghina, memberikan informasi geo-location, lalu mengirimkan pesan lewat International League Against Racism and Anti-Semitism (LICRA) ke pejabat berwenang setempat yang bertanggungjawab untuk membersihkan grafiti tersebut.
“Anda tidak bisa lagi memerangi rasisme dan anti-semitisme di abad ke 21 ini dengan cara yang biasa kita gunakan di masa lalu,” kata Alain Jakubowicz, President Licra saat mengumumkan bahwa aplikasi itu sudah bisa diunduh.
Jakubowicz menyebutkan, aplikasi ini merupakan "tindakan digital" yang merespons pesatnya peningkatan rasisme dan antisemit di Prancis. Beberapa bulan terakhir, sejumlah bangunan telah dipenuhi oleh coret-coretan bernada rasisme di berbagai penjuru Prancis.
Sebagian besar di antaranya merupakan masjid, namun ada juga sebuah bangunan yang menjadi kantor pusat sebuah partai sosialis yang menjadi korban. Salah satu masjid di Limoges, kawasan tengah Prancis, malah telah berkali-kali menjadi korban sejak Juli tahun lalu.
Sejumlah coret-coretan bernada rasis, kotoran manusia, dan baru-baru ini diguyur cairan berwarna merah yang tampaknya merupakan darah.