Pada 24 Mei hingga 10 Juni silam, acara tahunan yang diberi gelar Vivid Sydney 2013 digelar secara semarak di Sydney, Australia. Bintang acaranya tentu saja sang tengara kota, Sydney Opera House.
Bangunan ini mulai dibangun pada 1959 dan selesai 14 tahun kemudian. Hasil karya Arsitek Jørn Utzon yang berasal dari Denmark ini membutuhkan 1.056.006 potong ubin untuk atapnya yang dibentuk serupa layar.
Dalam acara yang digelar selama 18 hari, "layar" bangunan ini menjadi amat hidup dalam pendar animasi cahaya dan warna yang selalu berganti-ganti tema, mulai dari jam 18:00 waktu setempat. Karya seni yang terpampang di atap gedung berasal dari sorotan proyektor raksasa yang ada di seberang teluk.
Mengiringi pertunjukan spektakuler ini, Sydney Harbour Bridge yang dibuka sejak 1932 ini ikut pula berdandan dalam cahaya aneka warna. Gedung Museum of Contemporary Art Australia juga disorot oleh proyeksi arsitektural 3D.
Selain itu, puluhan instalasi karya seni yang dibalut cahaya atau dibuat dari lampu berwarna-warni bertaburan di taman, tepian air, hingga ke lorong-lorong sempit yang diapit bangunan tinggi yang ada di sekeliling Sydney Opera House, dan disebut Light Walk.
Pengunjung bisa berinteraksi dengan karya-karya Light Walk. Ada grand piano yang akan berganti-ganti warna saat dimainkan, jungkat-jungkit berlampu dengan latar belakang layar lampu raksasa, serta instalasi lampu berwarna putih yang mengatapi lorong dan diberi nama Milky Way.
Di setiap instalasi terdapat semacam tugu yang menyala, menginformasikan peta, judul karya, arti karya, serta pencipta dan latar belakangnya.
Maka tak heran jika setiap tahunnya, festival ini mampu menarik ratusan ribu pengunjung yang datang dari berbagai benua di dunia, yang memacetkan jalanan Sydney. Setiap malam, kerumunan yang ada di sepanjang instalasi dan di seberang Opera House baru akan bubar pada pukul 24:00 malam, saat pertunjukan berakhir dan lampu dimatikan.