Razia Jerat Beri Peluang Hidup Harimau Sumatra

By , Rabu, 19 Juni 2013 | 11:01 WIB
()

Pada tanggal 10 - 16 Juni 2013 lalu tim sapu jerat Pelestarian Harimau Sumatra Kerinci Seblat (PHSKS) melakukan patroli di daerah Muara Hemat, Kabupaten Kerinci, Jambi. Mereka berhasil menemukan 13 jerat harimau aktif.

"Ini merupakan rekor penemuan jerat terbanyak selama patroli," kata Muhammad Subhan, koordinator tim patroli PHSKS. Menurut Subhan patroli rutin ini semakin ditingkatkan frekuensinya pada saat mendekati awal bulan puasa. Akan terus berlangsung hingga akhir bulan itu karena kebutuhan ekonomi dan daging semakin meningkat, sehingga memicu lonjakan perburuan harimau dan satwa lainnya.

Dilansir dari Mongabay Indonesia, ada enam tim sapu jerat yang melakukan patroli di kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Tim ini terdiri dari tiga tim berpatroli di kawasan TNKS yang berada di provinsi Jambi dan tiga tim lainnya di kawasan TNKS di provinsi Bengkulu.

Tim sapu jerat di daerah Mukomuko, Bengkulu, berhasil menemukan tiga jerat harimau aktif. Sehingga total jerat yang ditemukan oleh tim sapu jerat menjadi 16 jerat.

Razia jerat harimau dalam razia 10 -16 Juni 2013. (Dok.Tim PHSKS/Mongabay Indonesia)

Selain jerat harimau, tim juga menemukan jerat – jerat satwa mangsa harimau di dalam kawasan. Seluruh jerat yang ditemukan langsung dikumpulkan dan dibawa keluar dari kawasan TNKS.

Saat ini tim sapu jagat masih terus melakukan penyelidikan secara intensif untuk menangkap para pelaku pemasangan jerat.

Selama tahun 2013 PHSKS telah banyak menerima laporan dan menangani konflik antara masyarakat dan harimau. Pada bulan Maret lalu tim PHSKS menerima laporan dari kepala desa Tiangko Tinggi mengenai anak harimau yang telah mati di dalam kawasan desanya.

Dari sampel mayat anak harimau ini ternyata ditemukan racun rodentisida zinc phosphidae, senyawa kimia yang biasa digunakan untuk membasmi tikus.