Dongeng Persia Menutup JIFW 2013

By , Minggu, 30 Juni 2013 | 11:45 WIB

Ada beberapa fashion show yang digelar pada hari terakhir Jakarta Islamic Fashion Week, Minggu, 30 Juni 2013. Tak terasa rangkaian kegiatan Jakarta Islamic Fashion Week (JIFW) 2013 yang merupakan kegiatan edukatif talkshow, exhibition, dan showcase lini dari berbagai produk ritel busana muslim ini, telah memasuki penghujung setelah lima hari terselenggara dengan baik. Panggung pertama hari itu diambil alih oleh Syahreza. Dengan "Magnificence of Sasirangan", Syahreza bermaksud mempopulerkan kain sasirangan, kain tradisional Indonesia dari Kalimantan Tengah, kepada pasar pakaian muslim di Indonesia. Ia lebih memilih warna-warna solid, seperti merah, oranye, kuning, ungu maupun biru untuk koleksinya. Aksen drapery pada rancangannya kali ini diharapkan memberikan keunikan desain dan tidak merusak desain dan motif kain tersebut. Juga ditampilkan karya dua desainer muda yang tergabung dalam label RUMAH AYU, yakni Sarah Sofyan dan Kami Idea. Butik RUMAH AYU yang telah berdiri sejak 15 tahun lalu, kali ini menampilkan karya 8 desain dari label Kami Idea yang penuh warna dan 8 desain perkenalan—dengan judul "INTRO"— label yang baru diluncurkan karya Sarah Sofyan, fitRosa. Masih berkait dengan tradisionalisme, Susie Hedijanto mengangkat tema "Nature of Celebes", karya uniknya betul-betul terinspirasi dari keindahan motif kain Makassar. Ia mempersembahkan rancangan koleksi yang meliputi belasan kebaya nusantara dengan pilihan warna hijau, oranye, kuning, biru, merah, dan ungu. Kebayanya ini bergaya santun dan fleksibel digunakan baik untuk yang berhijab maupun tidak.Fashion runway pukul 19.00 ditutup dengan persembahan dari BRI yang merangkul Itang Yunasz, berkolaborasi bersama InStyle Indonesia, untuk mempertontonkan kemegahan karya yang terinpirasi dari dongeng 1001 Malam lewat premium brand miliknya, SZ. Bertemakan "Persian Lavish", Itang Yunasz, mengambil inspirasi dari keindahan corak permadani serta arsitek masjid yang diwarnai mosaik berwarna biru turkuois, bebatuan lapis lazdi, dan cahaya keemasan. Oleh Itang, ornamen-ornamen itu kemudian diaplikasikan pada ke-48 karyanya yang bertema warna green emerald serta blue ink. Sementara motif digital yang menggambarkan keindahan Negeri Persia tersebut tampil dalam koleksi busana siap pakai yang terdiri dari tunik, tunik panjang, pantalon, kaftan. Satu kata: mengesankan!