Naik Daunnya Korps Perdamaian

By , Selasa, 2 Juli 2013 | 08:00 WIB

Kala 1960, 51 orang warga negara Amerika Serikat tiba di Ghana untuk “mempromosikan perdamaian dan persahabatan dunia.”

Sejak saat itu, lebih dari 200 ribu  jiwa sukarelawan —mulai dari usia 18 sampai 86 tahun, beberapa dari mereka saat ini merupakan diplomat dan politisi— telah bertugas di 139 negara. Namun, Korps Perdamaian bukanlah untuk mencari ketenaran ataupun meningkatkan jumlah peminat; ini adalah penanda waktu.

Sejarawan Stanley Meisler mengatakan jumlah partisipasi dalam korps perdamaian menurun pada saat era Vietnam Nixon “meredupkan minat untuk melakukan sesuatu bagi AS.” Saat kenangan-kenangan memudar, keinginan untuk melayani pun tumbuh kembali.

Pada ulang tahun emas badan tersebut tahun 2010, dengan dukungan Ruang Oval Gedung Putih, dan keterpurukan akibat resesi, telah meningkatkan kembali jumlah partisipasinya. Selanjutnya, kata Direktur Aaron S. Williams: Bantuan untuk Haiti, program lanjutan untuk memberdayakan perempuan, peningkatan keamanan pangan.

Ada kompetisi untuk perekrutan? Bukan masalah. “Karena jumlah orang yang ingin mendaftarkan diri menjadi sukarelawan terus meningkat,” katanya, “karena itu pula jumlah sukarelawan yang diterima dalam korps perdamaian pun semakin banyak.”

(Tulisan ini pernah diterbitkan dalam National Geographic Indonesia edisi Maret 2011)