Ketika Erupsi Gunung Api Dijadikan Bahan Judi

By , Rabu, 3 Juli 2013 | 15:54 WIB
()

Taruhan tim bola jagoan bertanding pada Piala Dunia ataupun Superbowl atau kejuaraan lainnya adalah hal yang lazim. Namun, pernahkah Anda membayangkan jika taruhan tersebut diadakan untuk menebak dengan tepat, gunung api mana yang akan segera meletus?

Memang terdengar seperti ide gila dan tak lazim, nyatanya kegiatan judi letusan gunung api benar adanya. Adalah bandar taruhan terbesar Paddy Power dari Dublin, Irlandia, yang melihat peluang untuk mengeruk keuntungan dari gunung-gunung api yang masih aktif di seluruh dunia.

Ide ini muncul dilatarbelakangi pemikiran adanya segerombolan gunung api yang memiliki berbagai tingkat keresahan yang berbeda. Maka pihak Paddy Power pun menciptakan sesuatu yang dapat dipertaruhkan dengan mengundang para "penjudi" untuk mempertaruhkan uang mereka.

Taruhan ini sifatnya lebih mudah menguap dibandingkan pasar saham. Dengan menebak letusan besar gunung api selanjutnya yang akan terjadi. Berikut sekelumit kisah perjudian erupsi gunung api yang diselenggarakan Paddy Power.

Jauh sebelum gunung berapi Eyjafjallajökull di Islandia meletus pada tahun 2011 lalu, Paddy Power membiarkan para spekulan bertaruh pada puncak tinggi mana yang mereka anggap akan segera meletus. Tingkat probabilitas taruhan tujuh berbanding empat untuk puncak gunung Islandia lainnya ialah, Katla. Gunung Eyjafjallajökull bertengger di posisi keempat, sejajar dengan gunung berapi Mauna Loa di Hawaii dengan tingkat probabilitas sepuluh berbanding satu.

Sementara itu gunung yang tidak mungkin meletus namun memiliki nilai taruhan besar jika terjadi letusan yaitu: Yellowstone dengan nilai taruhan 50 berbanding satu.

“Gunung berapi dengan aliran atau muntahan lava secara teratur merupakan gunung yang paling sering dipertaruhkan,” ujar Darren Haines yang juru bicara Paddy Power.

Gunung Mayon langsung menjadi lanskap paling menonjol ketika Anda mendarat di bandar udara Legazpi, Filipina. (R.Ukirsari Manggalani/NGT)

Menurut Haines gunung berapi tidur mencapai peluang paling rendah, dengan tingkat taruhan yakni 500 berbanding 1.

Probabilitas dihitung menggunakan Volcanic Explosivity Index atau Indeks Letusan Gunung Berapi—skalanya, terentang dari nol (non-eksplosif) sampai delapan (megakolosal), yang digunakan para ilmuwan untuk menggolongkan keparahan letusan. 

Gunung api pertama yang mencapai level tiga, yang menyembur paling tidak setinggi 3,2 kilometer, akan menghasilkan pembayaran paling cepat. Para peserta (klien-klien Paddy Power) mengikuti taruhan ini setalah terjadinya letusan gunung berapi di Filipina, Gunung Mayon, pada tahun 2009.

Paddy Power tak hanya menyelenggarakan taruhan dalam bentuk  fenomena alam, namun juga taruhan lainnya seperti siapa pemenang Oscar, Pausbaru, tokoh pemeran James Bond selanjutnya, serta negara mana yang akan pertama kali mengadakan kontak dengan makhluk luar angkasa.

Bahkan ada yang lebih konyol lagi, taruhan menebak berapa banyak beruang kutub yang masih hidup di penghujung tahun 2011 dan berapa banyak spesies akan terancam punah. Diharapkan semakin banyak orang yang bertaruh maka akan membawa berita baik bagi hewan yang dipertaruhkan yaitu kesempatan hidup hewan-hewan itu lebih besar.

(Tulisan mengenai Judi Letusan Gunung Api pernah ditulis dalam National Geographic Indonesia pada 2010)