Asal Usul Nama Keluarga

By , Kamis, 4 Juli 2013 | 11:20 WIB

Pada tahun 2011 lalu, majalah National Geographic Indonesia mempublikasikan peta distribusi nama keluarga yang umum digunakan di wilayah Amerika Serikat dalam bentuk grafis interaktif. (Untuk melihat peta, ke halaman ini)

Hasilnya dapat mewakili gambaran imigrasi penduduk yang mengepung AS. Terungkap—berdasarkan distribusi nama belakang yang umum—berabad-abad sejarah dan sejumlah saga imigrasi besar-besaran Amerika.

Untuk menghimpun data tersebut, para ahli geografi di University College London memanfaatkan buku telepon untuk menemukan nama keluarga paling banyak di masing-masing negara bagian. Perangkat lunak kemudian mengidentifikasikan kemungkinan asal-usul dari 181 nama yang muncul.

Seperti wilayah-wilayah di sekitar perbatasan AS-Meksiko, yang memperlihatkan keberadaan nyata keturunan Latin Amerika. Keturunan Jerman dan Skandinavia adalah para petani asal Eropa bagian utara bermukim di Midwest atas.

Prevalensi nama Lablanc dan Fonenot, Garcia dan Rodriguez, pada penduduk di Louisiana cukup banyak karena rata-rata mewarisi peninggalan Akadia, meliputi keturunan Prancis dan Spanyol.

Namun sebagian besar nama berasal dari Inggris Raya, mencerminkan bahwa orang-orang Inggris telah datang lebih dulu jauh sebelum pendatang-pendatang lainnya.

Sebaliknya, rendahnya keragaman nama di Kepulauan Inggris pun memiliki dampak. Williams merupakan nama yang umum di antara para imigran Welsh, dan menjadi salah satu nama yang paling banyak digunakan di negara-negara bagian Amerika.

Namun itu bukan satu-satunya faktor. Para budak biasanya suka mengambil nama majikannya, juga mengungkapkan bahwa satu dari lima orang warga negara Amerika bernama Smith (sebuah nama paling umum di AS) saat ini, merupakan keturunan Afrika-Amerika.

Selain itu, beberapa nama pendatang baru juga sering diubah menjadi lebih berbau Inggris agar mempermudah asimilasi. Skala peta juga merupakan faktor penting.

"Jika kami mengerjakan peta New York [saja] seperti ini," tutur anggota proyek James Chesire, "keragamannya akan sangat lebih fenomenal." Kota New York pernah dan selalu berperan menjadi pintu gerbang Amerika.