Saat ditemui dalam kesempatan terpisah, Manager Konstruksi JIS M Rizki Fauzi Sentosa mengatakan, konstruksi pada atap JIS menggunakan baja seamless atau tanpa sambungan dengan berat total mencapai 3.900 ton.
Baja seamless disusun untuk membentuk struktur utama dan struktur ruang dengan bentang mencapai 267 meter.
Menurut Rizki, desain dan konstruksi yang kompleks membuat proses pengangkatan atau lifting atap JIS harus dilakukan dengan cermat. Diperlukan pengecekan ketat terhadap segmen dan peralatan untuk memastikan proses lifting berjalan lancar dan aman.
Baca Juga: Kisah Awal Batavia dalam Dagang dan Konflik Politik Antarkuasa
“Setelah persiapan-persiapan itu, dilakukan stressing cable pre-stress dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur rangka baja. Setelah kekuatan didapat, dilanjutkan dengan proses trial lifting terlebih dulu,” jelas Rizki.
Proses lifting pun memakan waktu hingga 14 hari. Namun, proses lifting berhasil diselesaikan pada akhir Juli 2021.
Selain desain atap yang menawan, JIS juga menyediakan fasilitas Sky Viewing Deck di permukaan atap. Masyarakat yang berkunjung dapat menikmati pemandangan kota Jakarta dari deck tersebut.
Dengan panjang lapangan 68 meter dan lebar 105 meter, pemandangan lapangan JIS dapat dilihat dengan baik dari segala sudut. Lapangan tersebut juga ditanami rumput hibrida, yaitu campuran rumput alami dan sintetis sehingga daya pakainya lebih lama.
Baca Juga: Peta Baru Ungkap Lahan Sawit Terluas Ada di Sumatra dan Kalimantan
Dari segi arsitektur, bangunan JIS dirancang sebagai stadion berstandar internasional yang berpadu dengan nilai budaya lokal Kota Jakarta, yakni budaya Betawi.
Bentuk sekeliling stadion terinspirasi dari bentuk dasar liskol, ikat kepala pakaian adat Betawi yang melingkar. Sementara, bagian fasad atau kulit luar bangunan didesain dengan plat metal perforasi dengan pola yang berlubang.