20 tahun lalu, tepatnya pada 9 Juli 1993, kelompok peneliti Inggris berhasil mengindentifikasi kerangka dari keluarga Tsar terakhir Rusia, Nicolas II, istrinya Czarina Alexandra, dan ketiga putrinya. Identifikasi berhasil dilakukan lewat studi DNA mitokondria (mtDNA) sidik jari yang diambil dari kerangka yang terkubur di pemakaman massal, dekat Yekaterinburg pada 1991.
Keluarga Nicolas II merupakan dinasti terakhir dari Romanov yang dibunuh oleh tentara Bolshevik pada 16 Juli 1918. Detail pembunuhan dan di mana lokasi keluarga keluarga kekaisaran ini dimakamkan, sengaja ditutupi oleh Uni Soviet selama enam dekade.
Lantaran kurangnya bukti sains, menyebar rumor bahwa anak bungsu Nicolas II, Anastasia, selamat dan tengah mengembara. Bahkan sampai muncul perempuan bernama Anna Anderson di Berlin tahun 1922 yang mengklaim dirinyalah Anastasia. Wanita ini bermigrasi ke Charlottesville, Virginia, AS, dan wafat pada 1984. Bukti yang ada kemudian membuktikan bahwa perempuan ini adalah Anastasia palsu.
Pada 1991, muncul laporan mengenai kuburan dari keluarga terakhir dari Dinasti Romanov ini. Pemerintah Rusia menggalinya dan menemukan bahwa Anatasia termasuk dari korban yang ditemukan. Untuk lebih memastikan hasil temuannya, Rusia menggandeng peneliti DNA dari Inggris.
Pertama, para pakar menguji jenis kelamin kerangka yang ditemukan, yakni lima wanita dan empat pria. Lalu, diuji kembali apakah kesemuanya saling berhubungan darah. Barulah kemudian bisa dipastikan kerangka yang ditemukan adalah ayah (Nicolas II), ibu (Czarina Alexandra), dan ketiga putrinya. Empat kerangka lainnya sepertinya hanya pelayah.
Untuk membuktikan identitas Czarina Alexandra dan putri-putrinya, para peneliti mengambil sampel darah dari Raja Philip --suami Ratu Inggris Elizabeth II dan cucu keponakan dari Czarina Alexandra. Sementara untuk membuktikan identitas Nicolas II, digunakan sampel dari jenazah saudara laki-lakinya, Grand Duke George.
Hasil dari mtDNA membuktikan identitas masing-masing. Ketiga putrinya yang ikut tewas adalah Olga, Tatiana, dan Anastasia. Sementara, putra tunggal dalam keluarga itu, Alexei, dan putri sulung, Maria, masih belum bisa ditemukan.