Ahli serangan hiu, Christopher Neff, yang juga doktor peneliti di University of Sydney, Australia, coba mempelajari bagaimana cara masyarakat masyarakat dan pemerintah menanggapi gigitan hiu di Amerika Utara, Australia, dan Afrika.
Neff menyarankan sebaiknya kita menjadi teman mereka, di satu sisi mereka memang berbahaya namun disisi lain menghormati mereka dengan tidak menggangu habitat mereka jaga merupakan hal yang penting. The International Shark Attack File mencatat berdasarkan data tahun 2000, hanya terdapat satu banding dari 11,5 juta peluang seseorang digigit hiu.
Kendati demikian, Neff tetap membeberkan cara menyiasati serangan hiu di laut:1. Perhatikan kondisi cuacaBerenang saat cuaca mendung atau badai bukanlah ide yang baik. Badai yang akan datang ditandai dengan air pasang, hal ini mengundang ikan-ikan untuk datang. Dan, sebaiknya kita menghindari jalan yang biasa dilewati baik oleh hiu maupun mangsanya.
2. Perhatikan waktu dan kondisi lingkunganSebaiknya menghindari berenang saat fajar dan senja, juga saat air keruh. Perhatikan larangan yang dipasang oleh petugas pantai, seperti larangan memancing di dekat dermaga pantai ataupun memberikan umpan bagi ikan yang ada di laut. Ini semua dilakukan semata agar hiu tidak berpikir bahwa kita merupakan kompetitor bagi mereka.
3. Jangan berenang sendirianSebaiknya janganlah berenang sendirian dan jauh dari pantai. Berenanglah secara berkelompok dan dekat dengan pinggir pantai, jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi memudahkan penjaga pantai melakukan penyelamatan. Masalahnya ialah bukan pada kedalaman air, melainkan terumbu karang merupakan wilayah tempat hiu berkeliaran.
Bersambung ke tautan ini