Cerita Pendek Tentang Bahasa di Sudut India

By , Selasa, 9 Juli 2013 | 20:55 WIB
()

Perjalanan dari Kolkata di West Bengal State ke Rajgir di Bihar Stateb sejauh sekitar 600 kilometer memberikan beberapa cerita kecil. Jarak itu ditempuh dengan mobil dengan waktu tempuh sekitar sembilan jam. Truk-truk pengangkut barang yang ditemui sepanjang perjalanan, misalnya.

Pada umumnya truk barang di India dihiasi sedemikian rupa dengan gambar-gambar seni dan tulisan-tulisan yang, herannya, bernada sopan semua. Misalnya kalimat "Please blow horn" atau "Follow the traffic rules".

Bagian depan truk paling meriah dihiasi sehingga sekilas dari jauh tampak seperti makhluk hidup yang memiliki mata, hidung, mulut. Hal lain yang menarik adalah bagaimana dua pendamping saya, Manu (pemandu) dan Brahmdev (supir) menyapa orang ketika bertanya tentang arah di perjalanan.

Begitu membuka kaca mobil, kata pertama yang mereka teriakkan kepada seseorang di tepi jalan adalah Kaka atau Chaca atau Bhai. Kaka dan Chacha berarti Paman, Om. Sedangkan Bhai berarti teman, kawan.

Kaka diucapkan ketika kami berada di wilayah West Bengal. Sedangkan chaca digunakan ketika kami seduah memasuki Bihar. Menurut Manu, hal ini karena bahasa yang digunakan di West Bengal dan Bihar berbeda. Di West Bengal, bahasa yang umum digunakan adalah Bengali (Bengal diucapkan Benggol oleh orang lokal). Sedangkan di Bihar, bahasa yang digunakan biasanya Hindi.

Manu (pemandu) dan Brahmdev (supir) yang mendampingi fotografer <em>National Geographic Indonesia</em>, Reynold Sumayku, selama perjalanan di beberapa wilayah India (Reynold Sumayku/NGI)

Cara mereka meneriakkan panggilan-panggilan ini sekilas, menurut saya, agak mirip dengan orang Medan. Selalu didahului dengan "Oii" dan diucapkan dengan keras.

Orang India pada umumnya berbicara dengan keras seolah-olah sedang marah, padahal belum tentu. Orang-orang yang ditanyai di jalan selalu membantu. Sepertinya, membantu memberikan informasi arah adalah keharusan.

Anehnya, saya tidak mendapat kesan Manu dan Brahmdev mengucapkan terima kasih. Begitu informasi diperoleh, muka langsung dilempangkan ke depan dan kaca mobil ditutup. Orang yang ditanyai pun biasa saja. "Sebenarnya ada kata ucapan untuk terima kasih yang kadang kami pakai," ucap Manu. Dhanyavad adalah terima kasih dalam Bahasa Hindi.

Satu lagi yang kerap digunakan adalah sukria yang juga berarti terima kasih, namun dalam Bahasa Urdu--kerap digunakan akibat pengaruh Moghal yang lama menancapkan kuku di India.

Jadi begitulah. "Oiii, Kaka!"