Program Berbasis Masyarakat Efektif Sembuhkan Gangguan Mental

By , Selasa, 16 Juli 2013 | 12:36 WIB

Program pengobatan kesehatan jiwa berbasis masyarakat juga sama efektif dalam pemulihan pasien psikosis dibandingkan program kesehatan jiwa rumah sakit.

Hal ini diungkapkan dalam studi seorang dokter spesialis kesehatan jiwa, Sri Idaini. Saat peneguhan doktor Ilmu Epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok (12/7).

Menurut Sri yang melakukan penelitian terhadap 206 pasien psikosis di Aceh, kualitas penyembuhan program kesehatan jiwa masyarakat puskesmas (PKJMP) relatif sama seperti perawatan kesembuhan di rumah sakit jiwa. Parameter yang ia gunakan untuk mengukur kualitas penyembuhan adalah status kemandirian, fungsional, dan kombinasi keduanya.

Selama 2011 - 2012, ia melakukan studi di RSJ Aceh serta enam buah puskesmas di wilayah Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Di sana, PKJMP melibatkan warga--di samping dokter dan perawat-- sebagai kader kesehatan yang memberi pemahaman serta memantau perkembangan kondisi pasien.

Ia mengatakan bahwa program ini dapat diterapkan di daerah-daerah tanpa rumah sakit jiwa, seperti Provinsi Papua, Papua Barat, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

Sisi positifnya, PKJMP mengeluarkan biaya lebih sedikit, baik bagi pihak rumah sakit dan puskesmas, maupun bagi keluarga pasien. Selain menghemat biaya, program semacam ini pun dapat meminimalkan stigma dan diskriminasi yang terbentuk pada pasien gangguan mental berat.

"Cara ini membuat pengucilan pasien psikosis menurun. Warga bahkan mau menyediakan lapangan pekerjaan bagi mantan pasien psikosis," ujar Sri.