2013, Puncak Siklus Matahari Terlemah

By , Kamis, 18 Juli 2013 | 17:29 WIB

Tahun ini adalah puncak siklus ke-24 dari siklus sebelas tahunan Matahari. Puncak siklus ditandai banyaknya bintik Matahari (sunspot).

Bintik Matahari adalah daerah yang lebih gelap di permukaan Matahari sebagai hasil interaksi plasma Matahari dan medan magnetnya. Bintik itu merupakan asal lidah Matahari (flare) yang melontarkan partikel bermuatan dan bisa berdampak pada Bumi. Seperti rusaknya satelit, terganggunya jaringan listrik dan telekomunikasi radio, hingga munculnya aurora.

Ternyata, siklus ke-24 yang dimulai tahun 2011, hingga kini tidak menunjukkan penambahan jumlah bintik Matahari berarti. "Ini merupakan puncak siklus terlemah yang pernah teramati dalam 100 tahun terakhir," kata David Hathaway, peneliti dari Pusat Penerbangan Antariksa Marshall, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat, seperti dilansir Space.com, Jumat (12/7).

Peneliti Observatorium High Altitude, Colorado, AS, Giuiliana de Toma, mengatakan, bintik Matahari yang teramati tahun ini terletak di area yang sama dengan bintik Matahari yang muncul selama puncak siklus Matahari sebelumnya.

Melemahnya puncak siklus Matahari cocok dengan pola memudarnya siklus Matahari setiap 100 tahun sekali. Kondisi serupa terjadi pada awal abad ke-19 dan ke-20. Para ilmuwan perlu menggali dan menguji pengetahuan tentang kerja Matahari untuk memprediksi kekuatan siklus Matahari pada masa depan.