Candi Muaro Jambi dapat ditempuh dari kota Jambi sekitar satu jam menggunakan moda transportasi darat dan air. Untuk jalur darat, perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pribadi atau mobil sewaan.
Perjalanan dapat dimulai dari Kodya Jambi ke Jembatan Aur Duri menuju Olak Kemang yang berujung di lokasi objek wisata. Jika melewati jalur air, pilih kapal cepat dari kota Jambi menyusuri Sungai Batanghari.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Jambi atau Baso Jambi yang merupakan salah satu cabang bahasa Austronesia yang dituturkan khususnya di wilayah Jambi. Untuk pariwisata di Muaro Jambi menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantar. Cek infonya secara online di www.kotajambi.go.id dan www.muarojambi.go.id
JALAN-JALAN, BUDAYA, DAN BELANJAKomplek Candi Muaro Jambi menyediakan wisata terpadu mulai sejarah, agrowisata, budaya, dan wisata perairan. Sedangkan Batik Jambi dapat menjadi buah tangan yang tepat. Kain yang dulu hanya dipakai oleh kaum bangsawan Jambi, menggunakan bahan-bahan alami sebagai pewarna, seperti kayu sepang, ramelang, lambato, dan nilo, kini dapat dibeli di gerai cendera mata kota Jambi.
Lalu sempatkan wisata ke berbagai taman yang ada, seperti Taman Mini Jambi, Taman Rimba, Taman Ria Remaja, Taman Anggrek Sri Soedewi, dan Taman Mayang Mangurai di Ibu Kota Provinsi Jambi dan sekitarnya.
TEMPAT BERSANTAP DAN HIBURANNasi gemuk dan jus pinang sudah termasuk makanan yang menjadi favorit warga Jambi. Salah satu penjual nasi gemuk yang terkenal berada di Jalan Jenderal Sudirman.
Kedai Ombai di jalan Jelanai Pur menyediakan makanan khas Jambi, yaitu tempoyak. Juga Burgo Sudi Mampir merupakan salah satu penjual makanan khas Jambi, burgo—semacam dadar iris dihidangkan dengan ayam kuah santan, telur rebus, kerupuk dan sambal--yang masih bertahan sampai sekarang. Kedai kecil itu terletak di daerah Tanjung Pinang, Pendawa.