Ditemukan, Spesies Dinosaurus Berhidung Besar

By , Senin, 22 Juli 2013 | 12:02 WIB

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pekan ini, Nasutoceratops titusi masuk ke dalam kelompok dinosaurus bercula yang disebut ceratopsids, herbivora berkaki empat besar yang hidup di masa Cretaceous. Sebagian besar ceratopsids merupakan tipe Triceratops, dengan kepala besar serta tanduk kecil di atas hidung, sebuah tanduk di atas setiap mata, dan sebuah tonjolan - tulang yang menyebar di dasar leher.

Namun, dinosaurus yang baru ditemukan ini tampak berbeda, dengan sebuah tanduk di atas hidung berukuran besar, tanduk sangat panjang dan melengkung di atas tiap mata, dan tonjolan tanpa pengait yang lancip. Dalam bahasa latin, Nasutoceratops titusi berarti "wajah hidung besar dan bertanduk".

Perkiraan Scott Sampson, seorang paleontolog dari Denver Museum of Nature and Science dalam laporannya yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B, Nasutoceratops merupakan hewan yang lamban, dan hidup dalam kelompok besar untuk mempertahankan diri. Pejantan kemungkinan menggunakan "peralatan di kepalanya" untuk bersaing mendapatkan pasangan, menggunakan tanduk melengkung tersebut dalam pertarungan untuk mempertahankan dominasi.

Tanduk itu juga kemungkinan berfungsi sebagai sinyal visual bagi pejantan lain, yang intinya menyatakan bahwa "jangan main-main denganku, karena aku lebih besar darimu," sebut Sampson.

Matt Lamanna, paleontolog dari Carniege Museum of Natural History, Pittsburgh, Amerika Serikat berpendapat, tanduk itu juga bisa membantu hang hewan mempertahankan diri. "Saat Anda membawa tombak besar di kepala Anda, jika ada yang mencoba memakan Anda, tombak itu bisa berguna," kata Lamanna yang tidak terlibat dalam studi di atas.

Impian paleontologNasutoceratops tinggal di Laramidia, sebuah daratan terisolasi yang terbentuk saat air membanjiri Amerika Utara tengah di era Cretaceous, sekitar 75 juta tahun lalu. Dinosaurus vegetarian ini memakan tumbuhan di kawasan berawa-rawa seperti yang ada di Louisiana, bersama dengan dinosaurus lain, tidak jauh dari pesisir.

Sampson, yang juga seorang peraih penghargaan National Geographic menyebutnya sebagai "properti pesisir pantai yang indah seperti dinding-dinding Jamaica. "Tinggal memasang pasang pagar listrik untuk mencegah Tyrannosaurus, dan semua sudah siap," ucapnya.

Saat ini, kata Sampson, kawasan luas yang tak tersentuh tersebut merupakan "impian para paleontolog". Di dalam wilayah Amerika Serikat, ia menyebutkan, "ini merupakan kebun raksasa tulang-belulang dinosaurus terakhir yang belum dieksplorasi"

Nama Nasutoceratops titusi juga digunakan untuk menghormati Alan Titus, seorang paleontolog dari Grand Staircase-Escalante National Monument, selatan Utah, yang mengawasi daerah di mana fosil-fosil itu ditemukan.

Keanekaragaman dinosaurusPenampilan Nasutoceratops yang jauh berbeda dibandingkan dengan ceratopsids lain kemungkinan menjadi bukti keberadaan dua komunitas dinosaurus Cretaceous yang berbeda jauh namun masih berhubungan di Laramidia.

"Jika Anda menggunakan mesin waktu ke bagian barat Amerika Utara, 75 juta tahun lalu dan menuju ke utara, tempat yang saat ini menjadi kawasan Utah sampai Alberta, Kanada, Anda akan menemukan setidaknya dua kelompok dinosaurus yang berbeda di sana," ucap Lamanna yang menyebutkan perbedaan di kawasan tersebut juga berlaku pada kelompok dinosaurus lain.

"Tetapi sampai saat ini, bukti-bukti atas zonasi pada dinosaurus sangat minim dan membuat Nasuceratops menjadi temuan yang sangat penting," ucapnya. "Temuan ini memunculkan misteri dan pertanyaan besar. Kita baru saja mulai memahami dunia dinosaurus," ucap Sampson.