Bulan ini, sebagian kawasan di seluruh dunia mengalami serangan gelombang panas. Ternyata, dari riset terbaru, ada kejutan terkait siapa penyebab banyaknya korban manusia yang tewas. Dan pelakunya adalah tumbuhan.
Dari sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Atmospheric Chemistry and Physics, terungkap bahwa saat gelombang udara panas terjadi, tumbuhan cenderung mengurangi serapan polusi dari udara. Akibatnya, risiko manusia mengalami komplikasi penyakit pernafasan dan akhirnya menjurus pada kematian semakin meningkat.
Studi itu sendiri dilakukan oleh Stockholm Environment Institute (SEI) di University of York, Inggris dengan anggaran dari Department for Environment, Food, and Rural Affairs, Inggris. Upaya National Geographic untuk menghubungi peneliti utama, Lisa Emberson belum mendapatkan tanggapan.
Dalam studi tersebut, para peneliti memaparkan peranan tanaman dalam mencegah polusi udara dengan menyerap ozon. Ozon sendiri diketahui melindungi Bumi dari sinar kosmik yang berbahaya di atmosfir. Tetapi, jika ia diproduksi di Bumi, ozon menjadi komponen utama munculnya asbut dan bisa menghadirkan iritasi pada sistem pernafasan manusia.
Di permukaan Bumi, ozon diproduksi oleh oksidasi fotokimia dari karbon dioksida, metana, dan berbagai senyawa organik saat ada oksida nitrat (yang umumnya diproduksi oleh asap kendaraan dan industri).
Umumnya, tanaman menyerap ozon melalui stomata, lubang kecil di daun mereka. Tetapi saat gelombang udara panas terjadi, tumbuhan cenderung menutup stomata mereka untuk mengurangi risiko kehilangan air. Semakin kering tanah tempat tanaman tersebut tumbuh, semakin rapat pula stomata menutup untuk menghemat air.
Saat tanaman menutup pori-pori ini, artinya mereka menyerap ozon lebih sedikit. Ini mengakibatkan semakin banyaknya pemunculan ozon di udara.
Emberson dan rekan-rekannya mendapati bahwa hilangnya kemampuan menyerap ozon pada tanaman ini telah mengakibatkan kematian sekitar 460 orang di Inggris, selama musim panas yang sangat terik pada tahun 2006 lalu.
Para peneliti juga menyatakan bahwa tanaman bisa menyerap hingga 20 persen ozon planet Bumi yang diproduksi di permukaan. Artinya, perlu ada pemahaman yang lebih baik terkait peranan tumbuhan dalam mengatasi polusi udara. Ozon juga bisa berfungsi sebagai gas rumah kaca. Ini membuat tanaman memiliki peranan yang lebih penting lagi dalam mengontrol iklim.
Adapun orang-orang yang memiliki risiko tinggi terhadap ozon ini adalah mereka yang memiliki masalah kardiovaskular dan pernafasan seperti asma dan penyakit jantung. Orang-orang seperti ini perlu lebih berhati-hati dalam mencegah penggunaan banyak tenaga, khususnya di musim kering dan panas.